Minggu ini kita merayakan Minggu Trinitas, yaitu hari Minggu pertama setelah Pentakosta. Minggu Trinitas adalah momen yang sangat baik untuk menegaskan kembali dasar iman Kristen pada Allah Trinitas: Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kita memahami ada keterjalinan dari ketiga pribadi Allah yang saling menarik mengungkapkan kasih ilahi dan mencurahkan rahmat keselamatan kepada seluruh ciptaan, khususnya kepada umat manusia. Sederhananya, ketika Allah Bapa berkarya, Anak dan Roh Kudus juga ikut berkarya dalam persekutuan kasih. Ketika Anak berkarya, Bapa dan Roh Kudus juga ada dalam persekutuan. Ketika Roh Kudus berkarya, Ia tak sendirian, tapi karena Bapa dan Anak ikut di dalam persekutuan kasih.
Dalam Yohanes 16:12-15 disebutkan hadirnya Roh Kebenaran dalam hidup umat Tuhan. Ada beberapa karya yang dilakukan Roh Kebenaran itu dalam hidup manusia, yaitu: - memimpin kita ke dalam kebenaran yang sesungguhnya, bukan menurut ukuran dunia, tapi menurut kehendak Tuhan - mengatakan kebenaran yang berasal dari Tuhan Yesus sendiri, termasuk akan hal-hal di masa yang akan datang dan menjelaskannya - memuliakan Sang Anak dengan memberitakan apa yang Ia terima dari Sang Anak sendiri, sementara Sang Anak datang dari Bapa yang mengutus-Nya ke dalam dunia.
Di sini kita belajar tentang peran Roh Kudus dalam hubungan dengan Allah Bapa dan Anak. Ada Yesus yang datang dari Bapa dan memuliakan Bapa dengan melakukan apa yang dikehendaki Sang Bapa. Ada Roh Kudus yang memuliakan Sang Anak dengan memberitakan apa yang Yesus katakan dan menolong para murid mengerti kebenaran ini.
Ada prinsip yang sangat penting dalam karya Allah Trinitas, yaitu ketika satu Pribadi Allah hadir dan mendekati manusia, maka kedua Pribadi Ilahi yang lain hadir bersamaan. Sang Bapa dan Roh Kudus hadir di dalam Kristus (Sang Anak) yang menyatakan diri kepada manusia; Sang Bapa dan Sang Anak hadir di dalam Roh Kudus yang memimpin manusia dalam kebenaran; Sang Anak dan Roh Kudus hadir di dalam Sang Bapa yang mencipta dunia dengan kuasa-Nya. Kita tidak pernah boleh memisahkan ketiga Pribadi ilahi ini. Ketiganya berkarya dalam persekutuan kasih yang saling mengisi dan mendukung.
Karenanya hidup kita sebagai umat Allah, juga dipanggil untuk meneladan Allah dengan hidup benar dalam persekutuan penuh kasih di tengah komunitas yang saling mengisi dan mendukung satu sama lain.