Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 21 April 2024
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4:5-12; Mazmur 23; 1 Yohanes 3:16-24; Yohanes 10:11-18
“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku
Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau
Ia membimbingku ke air yang tenang
Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku di jalan yang benar
Oleh karena nama-Nya
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman
Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku
GadaMu dan tongkatMu itulah yang menghibur aku”
Sepenggal lirik lagu yang disadur dari Mazmur 23 menghantarkan kita untuk menghayati bahwa Tuhan adalah gembala dalam kehidupan kita. Tuhan adalah gembala yang tahu apa yang dibutuhkan domba-dombanya, menuntun dalam jalan yang benar, dan selalu setia beserta/berjalan bersama dengan domba-domba.
Ya, Yesus adalah sang gembala! Bacaan Injil hari ini pun memperlihatkan bahwa Yesus memproklamirkan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Yesus menggunakan metafora gembala karena konteks penggembalaan ternak sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat Yahudi. Istilah gembala yang baik dikontraskan dengan orang upahan yang bukan gembala. Gembala yang baik memimpin kawanan domba dengan kasih dan kerelaan untuk berkurban, sedangkan orang upahan hanya mencari keuntungan dan kenyamanan bagi dirinya sendiri; ketika ada bahaya mengancam para orang upahan ini tergoda untuk lari dan meninggalkan domba-domba itu dalam ancaman.
Yesus adalah sang gembala yang baik. Hal ini terbukti nyata saat Yesus memelihara kita sebagai domba-dombanya dengan penuh cinta kasih, bahkan Yesus rela memberikan nyawa untuk mati di kayu salib demi menebus kita domba-dombanya. Gembala yang baik juga bersedia menggembalakan kawanan domba yang berasal dari kandang yang berbeda. Ini menunjukan orang-orang di luar dari bangsa Yahudi. Yesus sebagai gembala yang baik, datang bukan hanya untuk orang Yahudi tetapi bagi bangsa-bangsa lain juga.
Di Minggu Paskah IV ini, kita bersama diingatkan. Pertama, Yesus adalah gembala yang baik selalu tahu apa yang dibutuhkan domba-dombanya, merawat dengan penuh kasih sayang, kasih-Nya universal, rela berkurban dan sangat mengenal dombanya satu persatu. Kedua, kita adalah kawanan domba yang amat sangat dikasihi dan dilindungi-Nya, maka jadilah kawanan domba yang baik, tidak berjalan menyimpang dari giringan sang gembala, tidak memberontak dengan segala perintah-Nya, dan juga mengasihi sang gembala dengan sepenuh hati. Selamat menghayati Minggu Paskah IV.
Pdt. Erma Primastuti Kristiyono