Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 13 Desember 2020
Bacaan ini menggambarkan kesaksian Yohanes tentang siapa Yohanes Pembaptis. Yohanes 1:6 mengatakan, “Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes”. Bagaimana sikap orang banyak mendengar seruan itu? Mereka tertarik dengan Yohanes karena pesannya misterius dan mereka berpikir jangan-jangan Yohanes adalah Mesias. Kembali muncul sebuah pengharapan baru, yaitu pemberontakan terhadap Romawi, sehingga mereka bertanya kepada Yohanes, “Siapakah engkau?” (Yoh 1:19).
Apa jawaban Yohanes? “Ia mengaku dan tidak berdusta katanya: “AKU BUKAN MESIAS” (Yoh 1:20). Yohanes menolak jika disebut Mesias, bahkan menolak ketika orang mengatakan bahwa dia adalah Nabi Elia. (Bangsa Israel percaya Elia akan datang sebelum Mesias datang).
Yohanes dengan terus terang menyatakan bahwa dirinya hanyalah pribadi yang diminta untuk mempersiapkan jalan sebelum hadirnya Mesias. Di dalam Yohanes 1:23 disebutkan, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: “LURUSKANLAH JALAN TUHAN!”. Tugas Yohanes menyiapkan Israel untuk menyambut Yesus dengan “meluruskan jalan untuk Tuhan”. Apa artinya luruskan jalan bagi Tuhan? Meluruskan jalan bagi Tuhan adalah meluruskan kondisi hati kita. Hati yang berkelok-kelok, hati yang berbukit-bukit, hati yang penuh semak duri, adalah hati yang tidak akan dimasuki Tuhan. Hati yang berkelok-kelok adalah hati yang angkuh dan sombong, tidak butuh orang lain, hati yang meremehkan orang lain. Hati yang telah diisi bermacam-macam kesukaan duniawi dan ruang rohani diganti menjadi gudang penyimpanan segala keangkuhan manusia. Manusia angkuh yang tidak butuh Tuhan. Kemajuan teknologi membawa kesombongan karena manusia merasa bisa mengatur dan mengelola hidupnya sendiri.
Yohanes bukanlah Mesias dan dengan rendah hati dia mengakui hal itu di hadapan orang-orang yang mulai memujanya. Yohanes tetap kepada panggilannya dan terus menyerukan seruan pertobatan. Yohanes menyadari bukan dia yang seharusnya dimuliakan tetapi Yesus saja, dan dia tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan untuk dirinya sendiri. Hidup Yohanes sangat singkat, tetapi dia menjalani dengan maksimal karena seluruh hidupnya dipakai untuk melakukan panggilannya menyiapkan jalan sebelum kehadiran Mesias. Dia yang harus makin bertambah, aku harus makin berkurang.
SO