Berdasarkan wawancara dengan Fifi Tandean

Akhir-akhir ini, kita mulai sering mendengar istilah ecoenzyme, demikian pula dengan saya. Pada bulan Agustus 2020, saya menerima message yang di-forward oleh seorang teman, yang berbicara tentang bagaimana kita dapat mengambil bagian dalam melindungi lingkungan. Pesan ini menggelitik rasa ingin tahu saya: bagaimana saya dapat ikut berkontribusi mengurangi sampah organik dan membuat tanah jadi subur, bermanfaat bagi kehidupan sehari hari. Setelah mendaftar, saya pun dimasukkan ke dalam sebuah grup WhatsApp, dan melalui zoom webinar, dijelaskan cara membuat ecoenzyme (EE), membuat saya bersemangat dan berkeinginan untuk segera membuat EE. 

Pada mulanya, ecoenzyme ini dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, seorang mahasiswi pertanian Thailand. Dalam penelitiannya mengenai ecoenzyme (EE) selama 30 tahun, Dr. Rosukon bekerja sama dengan para petani di Thailand, melatih mereka bercocok tanam tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Dia memanfaatkan limbah organik, yaitu sampah organik yang difermentasi, menghasilkan ecoenzyme.

Pada tahun 1990, ia mendirikan Health Farm, yang menanam tanaman organik dengan kualitas yang baik, mengadakan pusat pelatihan metode pertanian organik. Ia juga mengajarkan pola makan sehat, di mana masalah kesehatan dapat disembuhkan oleh tubuh itu sendiri.

Dalam penelitiannya, ia mengatakan, bahwa dalam proses katalitik selama pembuatan ecoenzyme akan dihasilkan gas ozon (O3), yang dapat mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer dan logam berat di awan yang menahan panas, sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Kemudian, EE akan melepaskan oksigen sepanjang waktu, sehingga efek pembuatan EE ini setara dengan kita menanam pepohonan.

Pada tahun 2006, Dr. Joean Oon, seorang dokter dari Penang, Malaysia mengunjungi Thailand untuk mempelajari pengobatan alternatif dari Rosukon. Dia juga mempelajari teknik membuat EE.

Dr Oon mempromosikan kabar baik tentang EE ini kepada publik di Malaysia, bahkan mengajarkan cara pembuatannya kepada para siswa sekolah dasar. Beliau juga mempromosikan EE ini ke berbagai negara, antara lain China, Taiwan, Afrika, Indonesia, dan negara-negara lainnya.

Menurut Dr. Oon, setiap rumah tangga perlu membuat EE, karena cairan EE dapat membersihkan sistem drainase yang kurang lancar akibat pembuangan limbah rumah tangga ke sungai dan laut. Dr. Oon mengatakan, satu liter larutan EE mampu menjernihkan seribu liter air yang terkontaminasi. Ecoenzyme juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

Sekarang ini, cuaca dunia tidak menentu. Kemarau berkepanjangan, tanah menjadi gersang, kadang hujan deras tak menentu, terjadi bencana tanah longsor dan banjir, air kehilangan kejernihannya. Akibat pemanasan global, gunung es di kutub mulai mencair. Binatang kutub, khususnya beruang kutub dan anjing laut terancam punah. Bumi kita dieksploitasi terus oleh manusia, semakin hari semakin gersang dan tandus. Bagaimana kehidupan anak cucu kita nantinya? Bumi seperti apakah yang akan kita wariskan kepada mereka?

Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin hari semakin menggunung; baik sampah organik maupun sampah plastik, hingga menimbulkan bau tak sedap di lingkungan sekitarnya. Sungai-sungai juga sudah tercemari sampah organik maupun anorganik, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar. Hujan deras beberapa jam saja sudah akan menimbulkan banjir di kota maupun di desa. Apakah kita akan terus berdiam diri saja?

Apa itu ecoenzyme?

Ecoenzyme adalah enzim-enzim yang dihasilkan dari fermentasi sisa buahbuahan/potongan sayuran ditambah gula dan air. Hasil panennya berwarna agak kecoklatan bila dalam prosesnya menggunakan gula molase. Bila menggunakan gula merah, warnanya agak terang.

Bagaimana cara membuat ecoenzyme? Kita dapat mencampurkan gula, bahan organik, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Perbandingan ini bisa disesuaikan dengan bahan organik dan wadah yang ada. Gula yang digunakan adalah molase atau gula merah. Bahan organik (BO) yang dimaksud adalah potongan sisa kulit buah-buahan dan sayur-sayuran. Air yang digunakan bisa berupa air hujan, air keran, air buangan AC, dll. Campuran gula, kulit buah/ potongan sayuran, dan air dimasukkan ke dalam sebuah wadah plastik bermulut lebar, untuk memudahkan pembuangan gas yang dihasilkan. Campuran tadi dibiarkan dalam wadah tertutup selama tiga bulan, setelah itu bisa dipanen.

Jika saat kita hendak membuat EE jumlah bahan organik sisa potongan sayur/kulit buah belum mencapai berat yang diinginkan, kita tidak perlu menunggu/disimpan di kulkas dulu, tapi bisa langsung dicampurkan. Kita catat saja beratnya, dan ditambahkan setiap kali kita sudah mempunyai bahan organik lagi, demikian terus hingga tercapai berat yang sesuai, hanya jangan melebihi satu minggu. Tanggal pembuatan EE yang dicatat adalah tanggal terakhir penambahan bahan organik. Ada cara yang mudah untuk membuat EE: wadahnya ditempeli kertas yang membaginya menjadi enam belas bagian. Isi sepuluh bagian dengan air, satu bagian dengan gula molase, dan tiga bagian untuk bahan organik. Sisanya dua bagian untuk ruang udara.

Selama pembuatan ecoenzyme akan dihasilkan gas, sehingga wadah perlu dibuka-tutup selama minggu pertama. Setelah selesai fermentasi, kita dapat mengambil cairannya. Aroma cairan ecoenzyme asam atau bisa juga seperti arak, tergantung jenis buah atau sayuran yang difermentasi. Bulan September 2020, saya mulai membuat EE dengan gula merah. Saat dipanen, tercium aroma wangi agak asam. Setelah menggunakan gula molase untuk membuat EE, aromanya jadi seperti wangi arak.

Apa saja manfaat ecoenzyme?

1. Sebagai larutan pembersih rumah alami yang aman untuk keluarga. EE dapat dicampur dengan sabun cuci piring dan detergen pakaian. EE juga dapat berfungsi sebagai pemurni udara, sanitizer alami, pembersih toilet, dan untuk mengepel lantai

2. Mampu melawan parasit dan kuman yang menyebabkan infeksi jantung, keputihan, radang otak, radang paru-paru, radang sendi, dan infeksi kulit

3. Meredakan infeksi alergi pada anak, sebagai agen detoks/meningkatkan imunitas tubuh, menyembuhkan luka: luka bakar, luka akibat lama berbaring, luka diabetes, bisulan, dan sakit mata

4. Membersihkan kompor gas di dapur, dan kandang hewan. Juga dapat digunakan untuk membersihkan/ mencuci sayur /buah yang terkadang mengandung pestisida

5. Ampas EE bisa untuk memupuk tanaman, tanpa harus menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak tanah, sekaligus berfungsi sebagai pestisida

6. Menjernihkan air di kolam dan sungai

7. Dapat digunakan sebagai obat kumur, sikat gigi, cuci rambut, mandi, detoksifikasi tubuh

Sehari-hari saya menggunakan EE untuk dicampurkan di sabun cuci piring dan untuk mengepel lantai. Piring dan lantai jadi bersih kesat. Sayur/ buah sebelum dimasak direndam air selama kira-kira 45 menit dalam air sebaskom, campurkan satu tutup botol EE. Ini dapat membersihkan sayur/ buah dari residu pestisida, herbisida, dan insektisida. EE juga dapat dicampurkan dengan detergen untuk mencuci pakaian, hasilnya menjadi lebih bersih. Kaki saya pernah digigit serangga hingga bengkak dan gatal. Setelah dikompres dengan EE murni, gatal dan bengkaknya menjadi reda. EE juga bisa digunakan untuk menyikat gigi dan berkumur. Sisa air yang digunakan untuk berkumur jika ditepuk-tepukkan ke wajah, dapat membuat kulit wajah menjadi lebih kencang. Noda kecoklatan di kulit yang sudah menua pun memudar dan berkurang. Saat sariawan, tenggorokan gatal, saya berkumur dengan EE. Malam hari, jika kita merendam kaki dengan air hangat dicampur EE, akan membuat peredaran darah lebih lancar, tidur jadi lebih nyenyak.

Ampas EE jika ditaburkan di sekitar tanaman kita akan dimakan oleh tikus, tapi setelah itu tikus tidak akan datang lagi, sehingga secara tidak langsung dapat melindungi tanaman kita. Ampasnya ini setelah dicampur dengan tanah selama dua minggu juga dapat digunakan untuk menanam secara organik. Tanaman yang dihasilkan akan menjadi subur dan berkualitas baik.

Tujuan utama pembuatan ecoenzyme adalah untuk menyelamatkan dan melestarikan bumi demi anak cucu kita. Jika dengan itu kita juga mendapatkan banyak manfaat lagi, ini menjadi bonus bagi kita. Jika sampah organik setiap rumah tangga dibuat menjadi ecoenzyme, maka bukan hanya dapat melindungi bumi, bahkan bisa membuat manusia hidup lebih sehat, di lingkungan yang udaranya lebih bersih. Sayur dan buah yang dihasilkan secara organik pun sangat bagus bagi kesehatan.

Mari kita mulai membuat ecoenzyme dari rumah kita. Selamat mencoba!

Sumber:

https://maitreyawira.ac.id/content/pendidikan/78-eco-enzyme-danpencapaiannya-yang-luar-biasa-dalam-bidang-pertanian

http://www.suprememastertv.tv/ina/services_subt.php?bo_ table=pe_ina&wr_id=123&subt_cont=&show=aw&flag_ s=#:~:text=Dr.%20Joean%20Oon%20adalah%20 pimpinan,kesehatan%20dan%20kedamaian%20batin%20serta

https://www.youtube.com/watch?v=kZZHmZXi8iM

https://www.youtube.com/watch?v=ZuQe8fAzw