Sabtu, 27 September 2025, pukul 10.00, aula lantai 6 SMAK PENABUR Gading Serpong dipenuhi suasana ceria, tawa, dan harapan. Lebih dari tiga ratus peserta, yang terdiri dari siswa TK hingga SMA, jemaat GKI Gading Serpong, GKI Perumnas, serta guru dan orang tua hadir dalam Pagelaran Seni FKPK (Forum Kerja sama Pembinaan Kerohanian) Kompleks PENABUR Gading Serpong.

Tahun ini, acara mengangkat tema “Biarlah Segala yang Bernapas Memuji Tuhan”, sebuah pengingat bahwa kita memuji Tuhan bukan hanya dalam keadaan senang, sehat, atau kuat, melainkan dalam setiap langkah kehidupan. Melalui seni, musik, tari, dan drama, pesan iman ini diwujudkan dengan penuh penghayatan.

Selain menjadi wadah ekspresi seni, pagelaran ini juga memiliki misi sosial. Seluruh kontribusi tiket, yang dijual seharga Rp100.000, serta hasil bazar karya seni didedikasikan untuk pembangunan gedung GKI Gading Serpong dan pengadaan kursi jemaat GKI Perumnas. Sebuah bentuk nyata pelayanan kasih yang menghubungkan seni, iman, dan kepedulian sosial.

Tepat pukul 10.00 WIB, acara dibuka dengan hangat oleh Eirena Welhelmina Lay Ratu, S.S. dan Johan Wahyudi, S.Pd. sebagai MC. Doa pembukaan yang dipimpin Pdt. Suryatie Ambarsari dari GKI Perumnas membawa suasana syukur dan sukacita. Tidak lama, suasana mencair dengan sesi ice breaking bertajuk “Tebak Tokoh Alkitab” dengan emoji, yang membuat anak-anak dan orang tua bersemangat.

Setelah itu, peserta diajak menonton video pembangunan gereja, disusul penjelasan sistem barcode gelang yang dipakai selama acara. Sambutan ketua panitia, Asteria Widihastuti, menegaskan kembali tujuan mulia kegiatan ini, “Kami ingin seni bukan hanya sebagai hiburan, tetapi menjadi sarana pelayanan, syukur, dan wujud kasih nyata bagi sesama.”

Pentas yang Hidup

Pukul 10.25, tirai pentas seni dibuka dengan tarian dari siswa SDK PENABUR yang penuh energi. Gerakan mereka seakan menjadi simbol sukacita umat yang memuji Tuhan. Lalu, Tim Kolintang GKI Perumnas membawakan lagu rohani “Bila Kulihat Bintang Gemerlapan”. Suara khas kolintang yang berbaur dengan harmoni jemaat mengingatkan pada kekayaan tradisi musik nusantara, yang dapat dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan.

Pementasan drama menjadi inti acara, mengisahkan perjalanan seorang remaja bernama Rena yang menghadapi penyakit, pergumulan hidup, dan pertanyaan iman. Dengan latar rumah sakit, ruang tunggu, hingga jalanan, drama ini menggambarkan, pujian tetap bisa dinaikkan, meski dalam keadaan sulit. Setiap adegan diselingi musik dan lagu yang menyentuh hati. Lagu “Jangan Pernah Menyerah” dibawakan band, diiringi grup vokal dan tim tari SMPK PENABUR, sementara “Allah Peduli” dilantunkan dengan penuh penghayatan oleh Band Youth & Teens GKI Gading Serpong. Puncaknya, Rena menyanyikan secara solo “Jejak-Mu Tuhan”, diiringi Band SMAK PENABUR dengan penuh perasaan, membuat banyak penonton terharu.

Tidak hanya drama, pertunjukan seni lainnya juga memukau. Angklung SDK PENABUR menghadirkan nuansa etnik dengan harmoni indah, disusul tarian ceria dari anak-anak TKK PENABUR yang menarikan lagu “Ada Satu Sobatku yang Setia”.

Paduan suara dari jenjang SD hingga SMA menambahkan warna rohani yang mendalam. Lagu-lagu seperti “Tuhan Sungguh Baik” hingga “Orabo Spiritu” menggetarkan aula, dengan kekuatan suara anak-anak muda yang memuji Tuhan.

Sebagai penutup, seluruh pengisi acara bersatu menyanyikan lagu tema “Biarlah Segala yang Bernapas Memuji Tuhan”, ciptaan Stephanie Maria Widjaja, S.I.Kom. Suasana haru dan sukacita berpadu, seolah menjadi gambaran nyata persatuan jemaat, sekolah, dan generasi muda dalam memuji Sang Pencipta.

Bazar dan Pameran Seni

Selain pentas seni, rangkaian acara juga dilengkapi dengan bazar karya seni dan stan makanan yang mengambil tempat di lantai 1. Para siswa dan jemaat menampilkan hasil karya kreatif mereka dalam bentuk lukisan dan kerajinan tangan. Karya-karya ini tidak hanya dipajang, tetapi juga dilelang untuk tujuan amal.

Antusiasme pengunjung terlihat dari ramainya stan bazar. Orang tua, guru, dan jemaat membeli berbagai produk sambil menikmati suasana kebersamaan. Semua hasil penjualan, seperti disampaikan panitia, akan sepenuhnya disalurkan untuk mendukung pembangunan gereja.

Iman, Pendidikan, Pelayanan

Pagelaran seni ini bukan sekadar acara hiburan tahunan. Ia adalah perwujudan nyata nilai Kristiani dalam kehidupan sekolah dan jemaat. Dari anak TK hingga remaja SMA, semua diberi ruang untuk menyalurkan talenta mereka. Dalam proses persiapan, mereka belajar disiplin, kerja sama, tanggung jawab, dan yang terpenting, melayani dengan hati.

Bagi orang tua dan jemaat, acara ini menjadi pengingat bahwa seni bisa menjadi jembatan untuk mendidik anak-anak dalam iman. “Kami bangga melihat anak-anak tampil dengan penuh percaya diri. Lebih dari itu, mereka belajar bahwa talenta adalah sarana untuk melayani Tuhan,” ungkap salah satu panitia.

Ditutup dengan Sukacita

Sekitar pukul 11.45, Pdt. Danny Purnama memimpin doa penutup. Setelah itu, seluruh peserta dan panitia melakukan sesi foto bersama. Aula SMAK PENABUR dipenuhi wajah ceria, tangan yang saling merangkul, dan semangat syukur.

Panitia mengungkapkan rasa syukur, karena sejak persiapan hingga hari-H, acara berjalan lancar. Dukungan dari berbagai pihak, baik sekolah, gereja, maupun orang tua, menjadi bukti nyata, kerja sama yang didasari iman selalu membuahkan hasil yang indah.

Pagelaran Seni FKPK 2025 akhirnya bukan hanya sekadar pentas. Ia menjadi sebuah kesaksian iman—dalam setiap tarian, musik, drama, dan karya seni, ada pujian yang mengalir untuk Tuhan. Dan benar adanya, biarlah segala yang bernapas memuji Tuhan!

*Penulis adalah penatua GKI Gading Serpong untuk tahun pelayanan 2022-2025 dan 2025-2028.