Hujan semalam suntuk tak menyurutkan langkah panitia dan jemaat GKI Gading Serpong untuk berkumpul bersama pada Senin pagi, 7 Juli 2025. Di tengah suasana mendung dan basah, dengan mengenakan helm proyek, para hadirin berkumpul di lantai 4 lokasi pembangunan gedung GKI Gading Serpong, di jalan Raya Kelapa Puan Blok CB6 No. 58, Sektor 1C, Gading Serpong, Pakulonan Barat, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten untuk mengikuti doa bersama dan ibadah syukur topping off yang bertema “Bukan karena Kami Hebat, tetapi karena Tuhan Berkenan”, menandai selesainya pembangunan struktur utama gedung gereja. Acara ini dihadiri oleh 109 anggota jemaat, perwakilan dari Badan Pekerja Majelis Klasis GKI Klasis Banten, Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI Sinode Wilayah Jawa Barat, dan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GKI.

 

Renungan firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Pramudya Hidayat, diambil dari Nehemia 6:15–16, “Tembok itu selesai dibangun pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, semua bangsa sekeliling kami menjadi takut. Mereka sangat kehilangan muka dan menyadari bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.” Tembok itu sudah selesai dibangun. Ada pengalaman bersama Tuhan, ada kekuatan, ada keyakinan, ada sesuatu yang dipegang begitu kuat, demikian apresiasi Nehemia. Karya Allah itu sungguh nyata dalam pembangunan rumah-Nya. Nehemia sadar, mereka tidak dapat mengandalkan kekuatan dan kehebatan mereka sendiri. Keberhasilan mereka bukan ditentukan oleh strategi ataupun kehendak manusia, melainkan campur tangan Allah. Nehemia bukan seorang arsitek, bukan pula seorang jenderal perang. Hatinya digerakkan oleh belas kasihan karena mendengar kondisi tembok Yerusalem yang runtuh. Ia menjawab panggilan Tuhan untuk berkarya dalam segala keadaan dan keterbatasannya.

 

Belajar dari Nehemia, kita mensyukuri pembangunan gedung gereja yang boleh dilakukan, sehingga saat ini kita dapat berdiri di atasnya. Lebih dari itu, kita diingatkan, fisik gereja adalah sekadar sarana, bukan tujuan. Nehemia membangun tembok bukan demi tembok itu sendiri, melainkan demi memulihkan martabat umat, agar mereka dapat beribadah. Saat ini pun, kita tidak sedang membangun kebanggaan, melainkan sedang mempersiapkan ruangan agar anak-anak dapat bertumbuh dalam iman, remaja dan pemuda diperlengkapi, keluarga dipulihkan, dan komunitas mengalami kehadiran Allah. Dengan demikian, pekerjaan Allah tidak berhenti saat ini saja, atau berhenti pada saat pembangunan selesai. Ketika gedung sudah bisa dipakai, kita justru harus lebih serius, karena Tuhan telah memberikan sarana, kita harus melayani sampai akhir dengan setia.

 

Mari kita menanggapi peristiwa ini bukan sebagai pencapaian akhir, melainkan sebagai sebuah panggilan untuk memiliki hubungan yang lebih mendalam bersama Tuhan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan bantuan Tuhan, sebagai tanda kehadiran Allah dalam setiap batu yang diletakkan, setiap doa yang dinaikkan, setiap rupiah yang dikorbankan, dan setiap peluh yang dicucurkan. Respons kita seharusnya bukan hanya bersyukur, tetapi berkomitmen. Bukan hanya kagum, tetapi setia. Bukan hanya memandangi gedungnya, tetapi bersiap untuk melayani lebih sungguh.

 

Doa pengucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Em. Andreas Loanka, Pdt. Em. Santoni Ong, Pdt. Danny Purnama, Reni Yuliastuti dan Ratna Kartika. Dalam kesempatan ini juga dilakukan pengecoran secara simbolis oleh Pnt. Irianto Darsono mewakili BPMK GKI Klasis Banten, Pdt. Edwin Nugraha Tjandraputra mewakili BPMS GKI, Pdt. Vince Ferdinand Markus mewakili BPMSW GKI Sinwil Jawa Barat, Pnt. Alfian Djoko Setyono dan Pdt. Danny Purnama mewakili GKI Gading Serpong, Arif Suryanto yang mewakili panitia pembangunan, Antono Yuwono mewakili Antono Sally & Rekan Architects (konsultan perencana arsitektur), Daud Rahmat Wiyono sebagai konsultan perencana struktur, Robertus Yopan mewakili PT Metakom Chandra Pranata (konsultan perencana MEP), Dono Suryanto mewakili PT Rekajasa Cipta Mahakarya (konsultan manajemen konstruksi dan quantity surveyor), serta Danta Muhitha mewakili PT Satria Karya Tinata (kontraktor pelaksana).

 

Dalam sambutannya sebagai ketua panitia pembangunan, Arif Suryanto mengatakan, “Ini adalah tonggak perjalanan iman GKI Gading Serpong. Serahkan semua kepada Tuhan, maka semuanya akan baik. Dibutuhkan kesatuan hati. Kita tahu ke mana arahnya tetapi kita tidak tahu kapan akan selesai. Kita percaya, kalau Tuhan yang memulai, pasti akan selesai. Tuhanlah yang menggerakkan hati jemaat. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”

 

Sedangkan Pnt. Alfian Djoko Setyono, ketua Majelis Jemaat GKI Gading Serpong, menekankan, topping off menunjukkan bahwa pembangunan gedung gereja ini terjadi hanya dalam penyertaan dan pertolongan Tuhan. Berikut adalah isi sambutan yang diberikannya.

 

Salam dalam kasih Kristus,

Pertama-tama, marilah kita menaikkan puji dan syukur kepada Tuhan, Allah kita, yang oleh kemurahan dan kasih setia-Nya telah membawa kita sampai pada hari ini, Senin, 7 Juli 2025. Hari yang tidak sederhana, tetapi menyelenggarakan sesuatu yang sangat bermakna. Hari ini kita menyelenggarakan ibadah syukur topping off, menandai selesainya struktur/tonggak utama bangunan gedung gereja kita. Ini bukan sekadar momen konstruksi; ini adalah tonggak perjalanan iman kita bersama sebagai tubuh Kristus di GKI Gading Serpong.

Saudara-saudari yang terkasih, dalam dunia konstruksi, topping off berarti selesainya bagian struktur utama dari suatu bangunan. Namun, bagi kita sebagai umat Tuhan, topping off tidak hanya tentang selesai meletakkan balok terakhir di puncak bangunan. Ia menjadi simbol syukur, bahwa pekerjaan besar ini tidak dijalankan dalam kekuatan sendiri, tetapi dalam penyertaan dan pertolongan Tuhan.

Saya teringat akan kisah Nehemia. Di tengah situasi penuh ancaman dan tantangan, Nehemia tetap setia membangun tembok Yerusalem. Dan ketika tembok itu selesai dalam waktu 52 hari, Alkitab mencatat, “Mereka … menyadari bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.” (Nehemia 6:16b) Kalimat itu begitu sederhana, tetapi sangat mendalam. Dan saya percaya, itulah yang harus menjadi kesaksian kita juga hari ini. Apa yang kita lihat di depan mata kita ini—pilar-pilar, beton yang berdiri kokoh—semua ini hanyalah mungkin terjadi karena tangan Tuhan yang menyertai.

Topping off bukanlah akhir. Ini hanyalah sebuah jeda penuh makna. Masih ada tahap-tahap lanjutan yang membutuhkan kerja sama, bergandengan tangan, ketekunan, dan tentu saja, penyertaan Tuhan yang terus-menerus. Maka, hari ini bukan sekadar selebrasi hasil, tetapi konsekrasi panggilan, bahwa gedung ini kelak bukan menjadi monumen kebanggaan, melainkan alat kemuliaan Tuhan.

Gedung ini sedang dibangun bukan untuk menjadi pusat kebanggaan dan kekaguman, melainkan untuk menjadi ruang kesaksian, pemuridan, penghiburan, dan pengutusan. Di tempat inilah nanti kita dan anak-anak kita akan belajar mengenal kasih Tuhan, pemuda-pemudi akan bertumbuh dalam iman, keluarga-keluarga akan diteguhkan, dan jemaat akan terus diutus membawa kabar baik bagi dunia.

Saya ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh panitia pembangunan, tim teknis, rekan kontraktor, para pekerja lapangan, dan tentu saja seluruh jemaat dan mitra pelayanan yang terus menopang dengan doa, daya, dan dana. Kerja keras saudara-saudari bukan hanya berdampak di sini dan sekarang, tetapi menjadi bagian dari warisan iman bagi generasi mendatang.

Kami juga menyambut dengan sukacita kehadiran para tamu undangan dari anggota jemaat GKI Gading Serpong, Badan Pekerja Majelis Klasis GKI Klasis Banten, Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah GKI Sinwil Jawa Barat, serta Badan Pekerja Majelis Sinode GKI. Kehadiran Bapak/Ibu sekalian menguatkan semangat pelayanan kami, sekaligus menjadi pengingat, bahwa gereja tidak pernah berjalan sendiri. Kita ada dalam persekutuan tubuh Kristus yang saling menopang dan mendoakan.

Akhirnya, mari kita terus melangkah dengan rendah hati, seperti yang tertulis dalam Amsal 16:3, "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu." Dan semoga hari ini bukan hanya menjadi tanda bahwa tonggak sudah naik dan terpasang, tetapi bahwa iman kita pun terus bertumbuh naik, menatap ke atas, kepada Tuhan sumber segala karunia.

Soli Deo Gloria.

 

 

Perwakilan dari BPMS GKI, Pdt. Edwin Nugraha Tjandraputra mengatakan,

“Gereja tidak pernah berjalan sendiri. Kita ada dalam persekutuan Kristen yang saling menopang dan mendoakan. Dengan rasa syukur yang mendalam dan juga apresiasi yang tulus kepada seluruh jemaat yang sudah terlibat, dan khususnya panitia pembangunan, yang dengan setia, tekun, dan bersemangat dalam proses panjang pembangunan ini. Pembangunan ini bukan sekedar proyek fisik, melainkan wujud nyata dari iman yang bekerja melalui kasih.

Momentum topping off adalah penanda, bahwa fondasi memang sudah selesai. Kita melangkah menuju tahap akhir. Lebih dari itu, ini adalah simbol bahwa gereja Tuhan dibangun dengan dasar Kristus yang kokoh, dan dengan semangat sinergi jemaat, klasis, sinode wilayah, dan juga sinode GKI sebagai satu tubuh Kristus. Selamat kepada anggota GKI Gading Serpong, dan teruslah bergandengan tangan satu dengan yang lain! Mari bergandengan tangan membangun tubuh Kristus, sampai akhirnya kita boleh menikmati gedung gereja ini!”

 

Acara diakhiri dengan foto bersama, dan peserta yang hadir dipersilakan melihat kemajuan pembangunan di lantai 2 dan 3.