Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 27 April 2025
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
Salah satu tugas umat Tuhan adalah menyaksikan keberadaan dan karya Tuhan di sepanjang kehidupannya. Kesaksian itu dimaksudkan agar yang lain mengenal Allah, mengakui kedaulatan-Nya, dan beroleh berkat atau kasih karunia yang menyelamatkan. Untuk itu, sejak awal Allah memanggil umat-Nya, mereka telah diberi tugas untuk bersaksi, dan menjadi berkat di mana pun mereka berada. Hal ini tampak dari apa yang disampaikan dalam Wahyu 1:5 dan 8, “dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini… “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.”
Artinya, bukan hanya umat Tuhan yang bersaksi namun Tuhan Yesus pun bersaksi dan kesaksian Tuhan Yesus telah berlangsung sejak awal dunia hingga akhir dunia. Maka bersaksi tentang kehadiran dan karya Tuhan di dalam hidup manusia tidak akan berhenti. Apa pun yang terjadi dengan umat Tuhan atau saksi Tuhan, Tuhan terus berkarya melalui berbagai peristiwa itu dan diteruskan oleh orang-orang lain yang dipanggil untuk itu.
Kita dapat belajar dari apa yang dikatakan dalam Mazmur 118:22-23 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Dalam hal ini, saat orang tidak menerima kesaksian kita, mereka akan dituntut pertanggungjawaban karena Tuhan hadir dan orang yang menolak kesaksian itu akan dihakimi berdasarkan sikapnya. Sementara itu, dalam Yohanes 20:19-31, tampak pada kita bahwa saat Tuhan Yesus disalibkan dan mati, harapan mereka yang membunuh-Nya, Ia berhenti bersaksi. Namun tidak, Ia tak berhenti bersaksi, Ia bangkit dan Ia menampakkan diri. Ia meminta murid-murid-Nya untuk bersaksi tentang hidup dan karya-Nya. Bahkan, Ia berkata berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.
Dengan demikian, orang-orang percaya tidak berhenti bersaksi sebagaimana Tuhan Yesus terus bersaksi di dalam dan melalui mereka dan dalam kehadiran-Nya oleh Roh Kudus. Inilah yang ditegaskan oleh para rasul, Kis. 5:29, 30, 32, Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.”
Kini, hendaklah kita melihat bahwa tak seorang pun yang mampu menghentikan kesaksian tentang kehadiran dan karya Allah. Apa pun tantangan dan godaan yang dihadapi, bahkan kematian tidak menghentikan kesaksian itu. Sebaliknya, kematian Kristus telah menjadi kesaksian yang indah bagi dunia dan kebangkitan-Nya memperlihatkan karya Allah yang tak berkesudahan. Maka, marilah kita tak berhenti bersaksi apa pun keadaan dan kenyataan yang kita hadapi karena kita adalah murid-murid Tuhan, saksi-saksi Tuhan, seperti yang dikatakan Simon Petrus kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk tak berhenti bersaksi tentang hidup dan karya Kristus di dalam dan melalui kata dan perbuatan kita demi kemuliaan Allah kini dan selamanya. Amin.
Pdt. Yeryandri Wilson Tungga