Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 21 Januari 2024
Bacaan Alkitab: Yunus 3:1-5, 10; Mazmur 62:6-13; 1 Korintus 7:29-31; Markus 1:14-20
Dalam menjalani tahun baru 2024 kita perlu belajar untuk hidup sebagai pengikut-pengikut Yesus yang sejati, yang menangkap momentum hidup yang diberikan Tuhan pada kita dengan benar.
Markus 1:17
Yesus berkata kepada mereka: “Mari, Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Dalam kisah di Markus 1:14-20, kita melihat Yesus berjalan di sepanjang pantai Galilea. Ia melihat Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes, para nelayan yang tengah sibuk dengan pekerjaan sehari-hari mereka. Dan di situlah, di tengah keramaian kehidupan mereka, Yesus memberikan panggilan: "Mari, ikutlah Aku, Aku akan menjadikan kamu penjala manusia." Pengikut Yesus yang sejati adalah mereka yang menangkap momentum hidup yang diberikan oleh Yesus.
Pertama-tama, kita dapat melihat bahwa panggilan Yesus dimulai dengan ajakan, "Mari ikutlah Aku.” Seorang pengikut Yesus yang sejati, tidak mungkin dapat mengikuti ajaran Yesus dan teladanNya dengan benar, tanpa mengikut Yesus, yaitu memiliki relasi pribadi denganNya.
Yesus juga berkata: "Ikutlah Aku, Aku akan menjadikan kamu penjala manusia." Panggilan ini bukan sekadar perubahan karier; ini adalah panggilan untuk terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar, sebuah panggilan untuk menjadi penjala manusia. Ini adalah janji transformasi hidup. Yesus tidak hanya memanggil mereka untuk mengikut-Nya secara fisik, tetapi untuk memperbarui dan mengubah hidup mereka. Mereka perlu sikap yang mau diajar agar pembaharuan dari Tuhan dapat terjadi.
Jika kita memperhatikan kehidupan Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes, yang dicatat di Alkitab, khusus nya di kitab Kisah Para Rasul, maka kita dapat melihat mereka menjadi penjala-penjala manusia yang luar biasa. Pengikut Yesus yang sejati, yang menangkap momentum hidup yang diberikan Tuhan, adalah mereka yang memiliki relasi benar dengan Yesus, mau belajar untuk dibentuk Tuhan, dan yang menjadi pemenang-pemenang jiwa.
Pdt. Paulus Surya