Saat ini dunia, termasuk Indonesia, sedang dilanda pandemi Covid-19. Pandemi ini membuat banyak orang yang terpapar dan sakit, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Selain itu pandemi juga membawa dampak sosial, ekonomi, dan psikologis.

Banyak orang yang terlalu terfokus pada pandemi, sehingga hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan stres. Memang kita tidak boleh mengabaikan pandemi ini, melainkan harus tetap peduli dengan menerapkan protokol kesehatan, membantu mereka yang terpapar dan keluarga yang terdampak, serta turut serta untuk memutus mata rantai Covid-19; tetapi hendaklah kita tidak hanya memfokuskan diri pada pandemi, melainkan dapat mengarahkan pandangan kita kepada Sang Gembala yang baik.

Tuhan adalah Gembala yang baik. Ia mengatakan, “Akulah Gembalah yang baik” (Yoh. 10:11,14). Ucapan dan tindakan-Nya membuktikannya.

Pencuri hanya memikirkan keuntungannya sendiri dan tidak segan-segan mencelakakan domba-domba

I. GEMBALA YANG BAIK MENGENAL DAN DIKENAL DOMBA-DOMBANYA

Tuhan adalah Gembala yang baik, yang mengenal dan dikenal oleh domba-domba-Nya (Yoh. 10:1-5). Ia datang dengan cara yang benar, memanggil setiap domba-Nya sesuai dengan namanya, dan memimpin mereka dengan baik.

Ia datang kepada domba-dombaNya dengan cara yang benar (Yoh. 10:1-3a). Pencuri dan perampok datang dengan cara yang tidak benar, yaitu dengan memanjat tembok, tetapi Sang Gembala datang melalui pintu. Untuk Dia, penjaga-penjaga membukakan pintu dan domba-domba mendengarkan suara-Nya.

Ia memanggil domba-domba-Nya dengan benar, yaitu sesuai dengan nama masing-masing domba-Nya (Yoh. 10:3b). Ia memiliki banyak domba, tetapi setiap domba dikenal oleh-Nya, karena Ia mengasihi dan memperhatikan domba-domba-Nya satu demi satu.

Ia memimpin domba-domba-Nya dengan baik (Yoh. 10:4-5). Sesudah memanggil domba-domba-Nya, sang Gembala berjalan di depan dan domba-domba-Nya secara naluri mengikuti-Nya, karena mereka mengenal suara-Nya. Ia tidak perlu mendorong-dorong atau menariknarik mereka, seperti yang biasa terjadi pada kambing-kambing. Ia hanya memimpin mereka keluar dan mereka mengikuti dari dekat, di belakang-Nya.

II. GEMBALA YANG BAIK MENJAMIN KESELAMATAN DOMBA-DOMBA-NYA

Tuhan adalah Gembala yang baik, yang menjamin keselamatan domba-domba-Nya (Yoh. 10:6-9a). Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai pintu, untuk meyakinkan domba-domba akan jaminan keselamatan mereka. Hal ini memiliki dua pengertian, yaitu pintu bagi domba-domba dan pintu ke domba-domba. Tuhan Yesus adalah pintu bagi domba-domba.

Tuhan Yesus dengan tegas menyatakan: ”Aku adalah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat” (Yoh. 10:9a). Dengan percaya dan mengikut Dia, maka mereka tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16b).

Tuhan Yesus adalah pintu ke domba-domba (Yoh. 10:6-8). Untuk masuk ke dalam kawanan domba harus melalui diri-Nya. Hal ini membuat kawanan domba dapat tetap aman dan selamat, karena pencuri tidak dapat masuk untuk mencuri domba. Setiap domba dijaga-Nya dengan baik, sehingga tidak ada satu pun yang dapat direbut oleh Si Jahat dan mengalami kebinasaan (bd. Yoh. 10:28).

III. GEMBALA YANG BAIK MEMBERIKAN HIDUP YANG BERKELIMPAHAN KEPADA DOMBA-DOMBA-NYA

Tuhan adalah Gembala yang baik, yang memberikan hidup yang berkelimpahan kepada domba-domba-Nya (Yoh. 10:9b-10). Janji yang Tuhan Yesus berikan bukan hanya untuk masa kekekalan, tetapi juga menyangkut masa kini dan di sini. Ia menyatakan bahwa melalui diri-Nya, domba-domba akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput (Yoh. 10:9b). Ia datang kepada domba-domba-Nya supaya mereka ”mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10).

Hidup berkelimpahan yang diberikan oleh sang Gembala diuraikan dalam Mazmur 23. Dia mencukupkan kebutuhan dombadomba-Nya, baik kebutuhan jasmani, mental, maupun rohani (Mzm. 23:1-3). Dia menyertai kita dengan kasih dan kuasa-Nya, sehingga kita tidak perlu takut bahaya (Mzm. 23:4). Sekalipun musuh-musuh mengadang, kita tidak perlu takut, karena Dialah yang membela kita di hadapan lawan kita (Mzm. 23:5). Kebajikan dan kemurahan-Nya akan senantiasa menyertai kita seumur hidup kita (Mzm. 23:6).

IV. GEMBALA YANG BAIK MEMBERIKAN NYAWANYA BAGI DOMBA-DOMBA-NYA

Tuhan adalah Gembala yang baik, yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh. 10:11- 18, 27-30). Tuhan Yesus menyebut tiga macam orang, yaitu pencuri, orang upahan, dan gembala. Pencuri hanya memikirkan keuntungannya sendiri dan tidak segan-segan mencelakakan domba-domba. Orang upahan memperhatikan domba-domba karena mendapat upah untuk melakukan pekerjaan itu, tetapi pada waktu bahaya datang, ia lari meninggalkan dombadombanya dan tidak mempedulikan nasib mereka. Gembala yang baik mengasihi dan mempedulikan domba-domba-Nya, serta rela berkorban untuk menyelamatkan domba-domba-Nya.

Tuhan Yesus berkata, ”Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh. 10:11), ”dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh. 10:28). Ia telah mengorbankan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang berdosa, sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).

Nyawa-Nya sendiri telah diberikanNya untuk menyelamatkan kita, apalagi yang tidak dapat diberikanNya bagi kita?

Marilah kita senantiasa mengarahkan iman, kasih dan pengharapan kita kepada Tuhan, Gembala kita yang baik. Dalam masa senang atau susah, miskin atau kaya, sehat atau sakit, Ia tidak pernah meninggalkan kita. Gembala yang baik memanggil nama kita satu persatu, karena Ia mengenal, mengasihi dan memperhatikan setiap domba-Nya. Ia telah menyelamatkan kita dan memberikan jaminan keselamatan bagi kita, yaitu setiap orang yang percaya kepada-Nya dan berjalan mengikuti Dia. Ia telah memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita, serta memberikan hidup yang kekal dan hidup yang berkelimpahan.

Setiap domba dijaga-Nya dengan baik, sehingga tidak ada satu pun yang dapat direbut