Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 3 Januari 2021

Manusia membutuhkan terang. Kalau tidak ada terang manusia tidak dapat hidup dengan baik. Contohnya pada saat ada pemadaman listrik sehingga terjadi gelap gulita di malam hari, rasanya sangat tidak nyaman dan kita tidak bisa melakukan aktifitas dengan baik. Manusia membutuhkan terang, sebab tanpa terang manusia hidup di dalam kegelapan.

Ada yang lebih menakutkan dari pada kegelapan jasmani, yaitu kegelapan rohani. Manusia mengalami kegelapan rohani sejak kejatuhannya ke dalam dosa. Dosa memisahkan manusia dari Allah yang Mahakudus, Sang Terang dan sumber terang yang sejati. Manusia yang hidup dalam kegelapan dosa tidak memiliki pengharapan, dan harus mengalami kebinasaan.

Sang Terang sudah datang ke dalam dunia. Dia adalah Tuhan Yesus Kristus, Allah yang telah berinkarnasi menjadi manusia. Kedatangan Kristus, Sang Terang, memberikan pengharapan baru kepada manusia.

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena Ia adalah Sang Firman yang telah datang ke dalam dunia dan menjadi manusia untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa (Yoh. 1:1-3). Hal ini menyatakan dua hal. Pertama, Dia adalah Firman yang telah ada sebelum kedatangan-Nya ke dunia. Dia adalah Pribadi kedua dari Allah Tritunggal, yang dari kekekalan sudah berada bersama dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Kedua, Dia adalah Firman yang telah datang ke dalam dunia dan menjadi manusia. Sang Firman, yaitu Yesus Kristus, telah menjadi manusia untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa dan menyampaikan Kabar Baik (Injil), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena Ia adalah Sang Terang yang memberikan terang kehidupan kepada manusia (Yoh. 1:4-9). Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Kematian-Nya di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya tidak saja telah menyelamatkan manusia dari kegelapan dosa, tetapi juga sudah memulihkan relasi orang-orang yang percaya dengan Allah, Sumber Terang, sehingga mereka memiliki terang hidup. Sang Terang memberikan pengharapan baru karena di dalam Dia tidak saja ada hidup yang kekal dan hidup yang baru, tetapi juga terang kehidupan. Tuhan Yesus adalah Terang Dunia yang sesungguh-Nya, dan setiap orang mengikut Dia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup (Yoh. 8:12).

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena Dia adalah Anak Allah yang memberikan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah kepada setiap orang yang percaya dalam nama-Nya (Yoh. 1:10-13). Dia adalah Anak Allah yang memberikan terang yang sesungguhnya kepada manusia, namun banyak orang yang menolak-Nya. Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya, namun orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yoh. 1:14-18). Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Kita diselamatkan bukan karena melakukan hukum Taurat atau melakukan perbuatan baik, tetapi karena kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus yang kita terima dengan iman (Ef. 2:8-9). Tetapi di dalam kasih karunia-Nya kita telah diciptakan baru untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan-Nya sebelumnya, dan Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Ef. 2:10). Di dalam Kristus kita memiliki pengharapan baru, sebab kita yang telah menerima kasih karunia Allah akan terus hidup di dalam kepenuhan kasih karunia-Nya.

AL