Sorakan penggemar BTS memenuhi ruangan studio bioskop. Saat itu, saya sedang menghadiri konsernya yang ditayangkan di salah satu bioskop di Tangerang. Dan mengejutkannya, seisi studio dengan kompak mengikuti alunan lagu-lagu yang dinyanyikan BTS. Tak hanya BTS, fenomena artis atau penyanyi asal Korea Selatan memang sangat luar biasa pengaruhnya di Indonesia, dengan aliran musik bernama K-Pop (Korean pop). Walaupun dilaksanakan secara daring, namun tidak menyurutkan euphoria para penonton (yang didominasi remaja wanita) yang menyaksikan.

Saya menyukai BTS. Awalnya saya hanya tertarik dengan perjalanan hidupnya, yang menurut saya sangat menginspirasi. Lambat laun saya mulai gemar menghabiskan uang yang tak sedikit untuk membeli album, pernak-pernik, sampai membeli tiket konser daring BTS. Mungkin, saya akan menghabiskan uang saya juga untuk konser luring-nya ketika pandemi ini menurun. Sejak saat itu, saya semakin terobsesi dengan BTS. Apalagi akan prestasi menakjubkan yang dicapai BTS, seperti mendapat nominasi Grammy Award, yang belum pernah dicapai oleh artis Asia lainnya.

Tak ada satu hari pun saya lewatkan tanpa memeriksa ponsel untuk mencari berita terkini tentang BTS. Saya terus mendengarkan lagu-lagu mereka secara rutin, dan jika ada waktu luang, saya ikut menelusuri forum-forum penggemar, untuk mencari hal-hal terbaru tentang BTS.

Sebenarnya, apa kata Alkitab mengenai kegemaran kita akan suatu hal duniawi?

Keluaran 20:3-5 menekankan “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku", Allah adalah Allah yang pencemburu, artinya hanya Allah saja yang patut disembah dan kita harus beribadah kepada-Nya saja, tidak boleh ada yang lain. Allah adalah satu-satunya yang layak mendapatkan tempat tertinggi di dalam hati kita. Dialah satu-satunya yang layak kita sembah dengan segenap hati kita dan satu-satunya yang dapat memberikan kepuasan sejati di dalam hati kita.

Lantas, apakah orang Kristen tidak boleh menyukai bintang-bintang K-Pop?

Jawabannya, tentu tidak. Boleh-boleh saja bagi orang-orang Kristen untuk memiliki hobi, kesukaan, dan ketidaksukaan. Kita cenderung mengagumi, menyukai, dan memperhatikan mereka yang memiliki talenta yang luar biasa dalam bidang tertentu. Namun Alkitab memberitahu kita dalam Kejadian 1:26-27, bahwa Tuhan menciptakan manusia serupa dengan gambar-Nya, ini berlaku untuk bintang-bintang K-Pop juga. Mereka diciptakan serupa dengan gambar-Nya dan seperti kita, mereka adalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan. Maka, tidak sepantasnya jika kita mengagungkan mereka secara berlebihan. Tidaklah benar untuk meninggikan siapa pun atau apa pun menjadi seperti Tuhan, baik kita sadari ataupun tidak.

Hidup dalam industri hiburan merupakan tantangan yang berat. Sebut saja sejumlah artis lokal atau manca negara yang terlibat dalam kasus narkoba, seks bebas, perjudian atau kasus kriminal lainnya. Mereka lemah dan membutuhkan Tuhan, sama seperti kita membutuhkan Tuhan. Jadi, berdoalah bagi mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka dapat mengenal Tuhan kita yang besar, sehingga mereka turut menjadi cahaya yang bersinar bagi Dia.

Seperti contoh, salah satu anggota boygroup Super Junior, Choi Siwon, ia adalah penganut agama Kristen yang sangat taat beribadah. Bahkan, Siwon secara terang-terangan kerap membagikan ayat-ayat Alkitab di akun Twitter dan Instagram-nya. Contoh lainnya adalah salah satu anggota BLACKPINK, Park Chae-young, yang pernah aktif di gerejanya, menjadi salah satu anggota paduan suara. Saya yakin banyak penggemar yang semakin terinspirasi karena hal itu. Di Korea Selatan, agama merupakan isu yang cukup tabu untuk dikemukakan, karena pola pikir masyarakat yang sudah maju, sehingga agama tidak menjadi persoalan besar bagi mereka. Namun, meski saat ini banyak idola yang mengaku atheis dan tidak percaya agama, sebagian dari mereka masih ada yang secara jujur mengakui sebagai penganut agama Kristen. Jadi, marilah kita mendoakan para bintang yang kita sukai, agar mereka dapat mengenal Tuhan, menunjukkan keindahan dan kebaikan-Nya di dalam dan melalui hidup mereka, sehingga orang-orang lain dapat melihatnya dan mengenal Tuhan secara pribadi.

Kesimpulannya?

Berarti, merupakan hal yang lumrah menyukai suatu fenomena yang berkembang. Dalam kasus ini, K-Pop. Asalkan, sebagai individu, kita tetap dalam batas ‘menyukai atau mengidolakan’ dan bukan ‘menyembah’. Ingat, kita tetap harus menyembah kepada Allah saja.

Sumber:

All Kpop. 2019. Member Religius BLACKPINK dan Super Junior. https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1430962-7-artis-korea-selatan-yang-religius-rose-blackpink-sering-ke-gereja?page=4