Ketua panitia retreat, Ibu Lhia Pudjo melaporkan retreat ini dihadiri 76 peserta, diselenggarakan dengan tujuan 

- Memfasilitasi jemaat wanita untuk dapat mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus dan menerimaYesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.

- Memotivasi jemaat wanita agar menTuhankan Kristus dalam segala aspek kehidupannya sebagai seorang istri dan juga seorang ibu.

- Memotivasi jemaat wanita agar memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan melalui disiplin rohani.

Jemaat wanita yang hadir pada acara retreat sangat bersemangat, antusias, dan merasakan kebersamaan walau agenda retreat sangat padat namun semua peserta merasakan sukacita mengalir sepanjang acara. Acara dibuka dengan opening song, gerak dan lagu untuk menghangatkan suasana sebelum dimulai dengan renungan singkat yang dibawakan oleh Ibu Reni Yuliastuti, Firman Tuhan diambil dari Yohanes 4: 4-26 dengan tema: “Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan Yesus”.

Setelah selesai renungan singkat dilanjutkan dengan games dan istirahat untuk persiapan sesi 2. Pembicara adalah Ibu Lily Efferin beserta tim, dari GKI Anugerah Bandung. Beliau sangat piawai membawakan 3 sesi acara retreat membuat peserta tidak merasakan waktu berlalu dengan cepat, ada sukacita, ada kesaksian yang menyentuh, membuat seluruh peserta merenung lebih dalam akan kebenaran Firman Tuhan.

Sesi 1: Aku Ciptaan Baru, Sesi 2: Ketika aku dilukai dan melukai dan hari kedua Sesi 3: Janji dan Tanggung Jawab. Sesi Pertama “Aku Ciptaan Baru”, Firman Tuhan diambil dari 2 Petrus 1: 3-11 bertujuan membahas dampak sebagai ciptaan yang baru, terhadap identitas diri, relasi dan sikap menghadapi dinamika hidup, ditengah keluarga, gereja dan komunitas.

Ketika terjadi pelanggaran (violation), di mana diri merasa tidak dihargai, merasa gagal, tidak aman, tidak berdaya, tidak dicintai, tidak penting, tidak layak, sendirian. Perasaan seperti itu harus ditinggalkan, karena sudah menyadari bahwa diri kita adalah ciptaan baru. Sesi satu diakhiri dengan sharing kelompok dengan pertanyaan: Sudahkah hidup sebagi ciptaan baru? Apa yang menghalangi untuk menjadi ciptaan baru? Sesi satu ditutup dengan games agar setiap peserta retreat memahami di dalam komitmen perubahan hidup ada tantangan yang akan dihadapi namun teguh di dalam melakukan Firman Tuhan dan juga membangun kebersamaan antar para peserta.

Sesi kedua “Ketika Aku Dilukai dan Melukai”. Walaupun sudah menjadi ciptaan baru, selama hidup di dunia, jemaat wanita masih bisa terluka/ dilukai, dikhianati, dicederai, oleh orang yang dekat di sekitar kita karena sama-sama hidup dalam lingkungan dan budaya yang terkontaminasi dosa. Jemaat wanita, sebagai ciptaan yang baru dapat meresponi, menyikapi situasi, realita, pengalaman pahit,

Para peserta menggantungkan komitmen hidup baru di “pohon kehidupan”  mengecewakan, melukai, mencederai kita. Tuhan sanggup mengobati hati yang terluka, Dia akan memberi penghiburan, kita tetap mendoakan orang yang telah menyakiti hati dan menyerahkan kepercayaan penuh pada Tuhan untuk menyembuhkan luka yang ada. Dengan memberi pengampunan kita memberi kelepasan pada hati kita yang sakit untuk menjadi sembuh (FT: Matius 28). Setelah lagu mengampuni, peserta diminta untuk menuliskan sifat-sifat yang akan dibuang dalam selembar kertas. Peserta kemudian diajak keluar dari ruangan acara untuk acara api unggun dan melemparkan kertasnya dalam tumpukan api unggun, diharapkan semua peserta dapat membuang sifat yang jelek yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Hari kedua, peserta diberi kesempatan untuk menyendiri (solitude) untuk merenungkan “Aku Ciptaan Baru dalam Kristus”. Renungan diambil dari Amsal 31: 10-31. Peserta diberi kesempatan mengambil waktu solitude pagi hari. Sesi ketiga ”Janji dan tanggung jawab” Firman Tuhan diambil dari 2 Petrus 1:3-11, peserta diharapkan menjadi ciptaan baru yang harus berubah, bertindak, berperilaku sesuai dengan kehendak Tuhan. Peserta yang berasal dari pribadi yang terluka menjadi pribadi pembawa damai (from pain cycle to peace cycle).

Kesaksian perubahan hidup yang nyata diberikan oleh 2 orang dari Tim Bandung. Ciri-ciri kita sudah hidup baru adalah dapat menghargai orang lain, dapat mengampuni, punya kasih yang semakin lama makin nyata, makin terasa menunjukkan adanya Tuhan dalam diri kita. Anugerah yang Tuhan berikan menuntut tanggung jawab, untuk kita berusaha sungguhsungguh dihadapan Tuhan, supaya bangga jika suatu saat nanti kita dipanggilnya. Peserta diajak untuk menuliskan komitmen hidup barunya dan menggantungkannya dalam Pohon Kehidupan yang telah disiapkan panitia. Sesi penutup diakhiri dengan sharing kesaksian hidup oleh lima peserta, masing-masing peserta mengungkapkan betapa hidupnya diubahkan oleh Tuhan, mendapatkan sukacita melalui retreat ini dan komitmen-komitmen mereka ke depan.

Retreat ditutup dengan Acara Wisuda Peserta yang telah menyelesaikan rangkaian acara dengan baik. Acara ditutup dengan doa dan menyanyikan bersama theme song retreat “Kasih Tuhan Melingkupiku” yang khusus diciptakan untuk acara retreat ini oleh Ibu Philia Mustika Loanka. Segala kemuliaan bagi Tuhan Yesus yang telah menyertai acara retreat ini hingga dapat terlaksana dengan baik. Semoga retreat ini menjadi berkat bagi semua peserta yang hadir.