Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/gkigadingserpong/public_html/libraries/src/Document/Renderer/Feed/AtomRenderer.php on line 89 Artikel Lepas - GKI Gading Serponghttps://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas2025-10-19T10:13:28+07:00GKI Gading Serpongweb.gkigadingserpong@gkigadingserpong.orgWinsCreationsAntara Layar dan Mimbar 2025-09-08T09:19:42+07:002025-09-08T09:19:42+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/antara-layar-dan-mimbarMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/galleryphoto/m/yogas-design-J6Qn9sE4aKM-unsplash.jpg" alt="" width="3000" height="1688" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Sebagai anak muda, melayani Kristus bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar acapkali muncul dari dalam diri sendiri, karena pada masa muda, iman belum sepenuhnya kokoh. Ada keinginan untuk mengeksplorasi banyak hal, sehingga pelayanan kadang menjadi goyah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/antara-layar-dan-mimbar" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/galleryphoto/m/yogas-design-J6Qn9sE4aKM-unsplash.jpg" alt="" width="3000" height="1688" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Sebagai anak muda, melayani Kristus bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar acapkali muncul dari dalam diri sendiri, karena pada masa muda, iman belum sepenuhnya kokoh. Ada keinginan untuk mengeksplorasi banyak hal, sehingga pelayanan kadang menjadi goyah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/antara-layar-dan-mimbar" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kemerdekaan yang Dipimpin Keadilan2025-08-29T09:39:21+07:002025-08-29T09:39:21+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kemerdekaan-yang-dipimpin-keadilanMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/bisma-mahendra-Vo-ZnZ-xSDQ-unsplash.jpg" alt="" width="5184" height="3456" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Tepat pada tanggal 17 Agustus 2025 yang lalu, negara kita, Indonesia berusia 80 tahun. Hal ini seharusnya dapat memberikan makna yang mendalam bagi kita semua, terutama bagi generasi muda, yakni agar semangat mereka semakin membara, bagaikan api yang menyala-nyala. Tentunya akan lebih baik bila hal itu dapat direalisasikan dalam kehidupan hari lepas hari. Namun, perlu kita ingat, memperjuangkan kemerdekaan itu tidaklah mudah, karena harus dilakukan dengan bersemangat dan tidak kenal lelah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kemerdekaan-yang-dipimpin-keadilan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/bisma-mahendra-Vo-ZnZ-xSDQ-unsplash.jpg" alt="" width="5184" height="3456" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Tepat pada tanggal 17 Agustus 2025 yang lalu, negara kita, Indonesia berusia 80 tahun. Hal ini seharusnya dapat memberikan makna yang mendalam bagi kita semua, terutama bagi generasi muda, yakni agar semangat mereka semakin membara, bagaikan api yang menyala-nyala. Tentunya akan lebih baik bila hal itu dapat direalisasikan dalam kehidupan hari lepas hari. Namun, perlu kita ingat, memperjuangkan kemerdekaan itu tidaklah mudah, karena harus dilakukan dengan bersemangat dan tidak kenal lelah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kemerdekaan-yang-dipimpin-keadilan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Anjing yang Terluka2025-02-22T13:53:51+07:002025-02-22T13:53:51+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anjing-yang-terlukaMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/richard-brutyo-Sg3XwuEpybU-unsplash.jpg" alt="" width="3742" height="6000" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Dalam sebuah khotbahnya, seorang pendeta mengatakan, seekor anjing justru akan menggeram ketika sedang diobati lukanya. Ia tidak mau didekati oleh siapa pun, menghindar, bahkan terkadang akan menyerang orang yang berusaha mendekatinya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anjing-yang-terluka" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/richard-brutyo-Sg3XwuEpybU-unsplash.jpg" alt="" width="3742" height="6000" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Dalam sebuah khotbahnya, seorang pendeta mengatakan, seekor anjing justru akan menggeram ketika sedang diobati lukanya. Ia tidak mau didekati oleh siapa pun, menghindar, bahkan terkadang akan menyerang orang yang berusaha mendekatinya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anjing-yang-terluka" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Allah Sejati 2025-02-16T11:02:18+07:002025-02-16T11:02:18+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/allah-sejatiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/christian_cross.jpg" alt="" width="1600" height="906" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Firman Tuhan dalam Yohanes 1:1 yang berbunyi, “Pada mulanya sudah ada Firman, Firman itu bersama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah,” merupakan pernyataan kesejatian Yesus sebagai Allah dan manusia. Tentu saja, manusia yang adalah ciptaan-Nya memiliki keterbatasan pemikiran untuk dapat mengerti dan memahami Allah yang begitu besar. Untuk itu, Allah melalui firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab, dengan sangat jelas mengajar manusia, supaya beroleh pengenalan dan pemahaman yang benar akan Yesus, yang adalah Allah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/allah-sejati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/christian_cross.jpg" alt="" width="1600" height="906" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Firman Tuhan dalam Yohanes 1:1 yang berbunyi, “Pada mulanya sudah ada Firman, Firman itu bersama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah,” merupakan pernyataan kesejatian Yesus sebagai Allah dan manusia. Tentu saja, manusia yang adalah ciptaan-Nya memiliki keterbatasan pemikiran untuk dapat mengerti dan memahami Allah yang begitu besar. Untuk itu, Allah melalui firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab, dengan sangat jelas mengajar manusia, supaya beroleh pengenalan dan pemahaman yang benar akan Yesus, yang adalah Allah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/allah-sejati" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Yesus Dielu-elukan di Yerusalem (Yohanes 12:12–19) 2025-02-10T11:50:08+07:002025-02-10T11:50:08+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/yesus-dielu-elukan-di-yerusalem-yohanes-12-12-19Monica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/Picture1.png" alt="" width="670" height="1422" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Banyak hal yang terjadi menjelang peristiwa penyaliban Yesus. Kita baca dalam Yohanes 12:12, “Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang<em> dalam perjalanan</em> menuju Yerusalem …” Yesus dan murid-murid-Nya sudah berada di Yerusalem pada saat <em>Hari Raya Penahbisan</em> Bait Allah (Yohanes 10:22-23). Dia bertanya-jawab dengan orang-orang Yahudi yang berada di Yerusalem. Orang-orang Yahudi tidak puas dengan jawaban Yesus, dan ingin melempari-Nya dengan batu serta menangkap-Nya, tetapi tidak berhasil (Yohanes 10:31, 39). Akhirnya Yesus meninggalkan Yerusalem dan bermalam di seberang sungai Yordan. Banyak orang di sana yang menjadi percaya kepada-Nya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/yesus-dielu-elukan-di-yerusalem-yohanes-12-12-19" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/Picture1.png" alt="" width="670" height="1422" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Banyak hal yang terjadi menjelang peristiwa penyaliban Yesus. Kita baca dalam Yohanes 12:12, “Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang<em> dalam perjalanan</em> menuju Yerusalem …” Yesus dan murid-murid-Nya sudah berada di Yerusalem pada saat <em>Hari Raya Penahbisan</em> Bait Allah (Yohanes 10:22-23). Dia bertanya-jawab dengan orang-orang Yahudi yang berada di Yerusalem. Orang-orang Yahudi tidak puas dengan jawaban Yesus, dan ingin melempari-Nya dengan batu serta menangkap-Nya, tetapi tidak berhasil (Yohanes 10:31, 39). Akhirnya Yesus meninggalkan Yerusalem dan bermalam di seberang sungai Yordan. Banyak orang di sana yang menjadi percaya kepada-Nya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/yesus-dielu-elukan-di-yerusalem-yohanes-12-12-19" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Mari Melayani!: Hagai 1:1-14 2024-08-23T13:10:37+07:002024-08-23T13:10:37+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mari-melayani-hagai-1-1-14Monica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt="images/bidang/Cross.png"></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari, dosen saya memberikan suatu lagu. Pernahkah kita merasakan seperti yang diutarakan dalam penggalan lirik lagu tersebut?</p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa yang kau, apa yang kau cari?</em></p>
<p style="text-align: justify;"><em> Nanti juga semua yang kau dapati </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Tidak akan kau bawa mati </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa yang kau cari? </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Lulus kerja, menikah, beranak </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa lagi?<sup>1</sup></em></p>
<p style="text-align: justify;">Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kadang terpikirkan ketika kita sudah jenuh menjalani kesibukan yang ada. Mungkin kita terus menekan emosi, bertahan dihimpit roda gerigi industri yang tak kunjung berhenti. Alhasil, tidak ada waktu untuk berelasi intim dengan Tuhan, tidak ada waktu untuk ke gereja. Hingga suatu saat, kita merasa segala usaha kita tidaklah cukup.</p>
<p style="text-align: justify;">Jika pernah demikian, kabar baiknya kita tidak sendirian. Seusai pulang dari pembuangan, sewajarnya Israel memprioritaskan kesejahteraan mereka. Apalagi dengan kondisi dibenci bangsa sekitarnya, pembangunan Bait Allah yang telah runtuh tertunda (Ezra 4:24). Yang sudah terbangun hanya fondasinya (Ezra 3:8-13). Yang menarik adalah ketika membaca Hagai 1 (kira-kira belasan tahun setelah Ezra 4), kita tahu penundaan ini sudah bukanlah semata-mata karena didesak dari sana-sini!</p>
<p style="text-align: justify;"><em>"Beginilah firman TUHAN semesta alam, bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali Rumah TUHAN!" Lalu datanglah firman TUHAN dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, "Apa sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang berlapis papan, sedangkan bait ini masih berupa reruntuhan?</em> (Hagai 1:2-4)</p>
<p style="text-align: justify;">Sampai-sampai Tuhan perlu mengulang dua kali frasa “perhatikanlah langkah hidupmu” (Hagai 1:6-7), mengapa? Karena mereka lebih sibuk dengan urusannya sendiri! Tak ada waktu melayani Tuhan lebih sungguh. Mereka abai membangun Bait Allah, walau masih rutin mempersembahkan kurban, beribadah seadanya (Hagai 1:9).</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Menelantarkan Bait-Nya </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Kehadiran Bait Allah menandakan Allah beserta mereka (1Raja-raja 8:10-13), konsep umum bagi Israel zaman itu. Seperti Kemah Suci yang ada di tengah-tengah bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, dan Yesus yang “tinggal di antara manusia” (Yohanes 1:14). Allah beserta kita, karena perjanjian-Nya demi diri-Nya sendiri, untuk menjadi Allah kita (Kejadian 17:7). Bagi kita di masa kini, Bait Allah adalah tubuh kita yang dipenuhi Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20). Menelantarkan tubuh berarti menelantarkan Bait Allah.</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam Hagai, Israel yang beribadah seadanya condong menggunakan Tuhan untuk kemapanan hidup sehari-hari. Alhasil, kondisi mereka saat itu tidak memuaskan (Hagai 1:5). Bahkan Tuhan sendiri mengakui, Ialah yang membuat kondisi demikian (Hagai 1:9-11). Selaras dengan Pengkhotbah, menikmati harta bukanlah sesuatu hal yang dapat dibeli, melainkan suatu karunia dari Allah sendiri (Pengkhotbah 5:9, 18). Dengan kata lain, mengabaikan pembangunan Bait Allah berarti tidak memberi ruang bagi Allah, menimbulkan ketidakpuasan dalam hidup umat kepunyaan-Nya.</p>
<p style="text-align: justify;">Tetapi, bukankah seyogianya benda mati tidak bisa memuaskan benda hidup? Agar seorang anak tenang, orang tua sering memberikan telepon genggam. Tetapi, seiring waktu, anak manakah yang lebih terkesan “hidup”, tidak “<em>parentless</em>”? Bukankah anak yang sering bergaul dengan orang tuanya? Yang selalu mengajak anaknya mengobrol, menanggapi pertanyaan tak jelas anaknya dengan baik, mendengarkan mereka menceritakan kisah yang kekanak-kanakan. Justru di sanalah mereka hadir dalam kehidupan anaknya. Sejatinya, telepon genggam tidak bisa menggantikan peran tersebut.</p>
<p style="text-align: justify;">Sama seperti itu, pribadi Tuhan yang hidup pun tidak dapat dibandingkan dengan harta yang mati. Allah beserta kita (Hagai 1:13) juga berarti Ia rela menerima kita kembali, kendati kita masih punya keburukan, seperti kata Paulus,</p>
<p style="text-align: justify;"><em>“Namun, justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Kristus Yesus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian, aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”</em> (1Timotius 1:16)</p>
<p style="text-align: justify;">Dapatkah sebuah pencapaian tidak bernyawa di dunia ini menerima manusia? Jangan-jangan kita dikendalikan benda mati? Oleh karena itu, seharusnya kita mengingat:</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>1. Harta yang Hidup</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Pelayanan mungkin diidentikkan dengan menjadi penyambut jemaat, pemusik, pemimpin liturgi, atau bahkan pembaca firman. Tetapi perlu diingat, sesungguhnya kita tidak layak untuk melayani Tuhan. Kita, yang seharusnya buta akan Injil, jadi memperoleh pengenalan sejati akan Allah (bisa berelasi secara intim) melalui Kristus. Kita menjadi bejana tanah liat yang berfungsi untuk bersaksi, memberitakan harta surgawi, yaitu Injil itu sendiri (2Korintus 4:3-7). Jika orang lain di luar gereja melihat, kehidupan kita juga akan diasosiasikan sebagai kehidupan “pelayan Tuhan”, sama seperti kehidupan Paulus.</p>
<p style="text-align: justify;">Dan, seperti Israel yang membangun kembali Bait-Nya akan mendatangkan kemuliaan Allah (Hagai 1:8), kesaksian Paulus selaku pelayan-Nya juga mendatangkan kemuliaan Allah. Kemuliaan yang dapat membuat seseorang mengaku percaya, sungguh-sungguh menyerahkan diri bagi Tuhan, mau menundukkan diri untuk dibaptis, serta mengikuti perjamuan kudus. Kemuliaan yang sama juga dapat membuat kita bisa merasa baik-baik saja di tengah kekurangan kita.</p>
<p style="text-align: justify;">Oleh karena itu, di manakah hati kita berada saat ini? Apakah kita berfokus pada harta yang hidup (Matius 6:19-21)?</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>2. Melayani Siapa? </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Melihat keadaan sekitar kita, tidak jarang kita temukan anak hamba Tuhan/generasi muda yang kecewa pada orang tuanya, karena memiliki kehidupan dualistik di gereja dan di rumah. Sebaliknya, saat ini ada tren generasi muda yang berorientasi pada reputasi/materi/harga diri/komunitas/dsb. Jangan-jangan, itu merupakan sebuah hasil pengajaran dari para “pelayan Tuhan”, yang juga lebih sibuk dengan agenda pribadinya, menyalahgunakan nama Tuhan, alih-alih sungguh melayani-Nya?</p>
<p style="text-align: justify;">Kendati demikian, Paulus mendorong Timotius untuk menjadi kesaksian yang baik di tengah banyaknya guru-guru palsu (1 Timotius 6:11-12, 14-15). Hidupnya perlu berpadanan dengan keadilan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan. Itu semua tidak mustahil jika ia mengikuti tuntunan Roh dalam mengerjakan panggilannya selaku “pelayan Tuhan”, seperti yang Tuhan Yesus pernah alami (1 Timotius 6:13). Bagaimana dengan kita, pengikut Kristus yang juga dipanggil selaku “pelayan Tuhan”?</p>
<p style="text-align: justify;">Ketimbang berfokus pada “tindakan pelayanan apa yang saya harus/mau ambil”, mari kita refleksikan, hal kecil apa yang bisa saya lakukan dalam mencerminkan kehidupan seorang “pelayan Tuhan” di tengah kehidupan pekerjaan/studi/rumah tangga/sehari-hari? Walaupun sulit, bersyukur Tuhan tidak menelantarkan kita sendirian. Semoga kita terpantik untuk sungguh mendengarkan (Hagai 1:12) dan menggumulinya sesuai kemampuan yang Ia berikan (Hagai 1:14).</p>
<p style="text-align: justify;">*Penulis adalah seorang mahasiswa teologia, jemaat GKI Gading Serpong</p>
<p style="text-align: justify;"><sup> 1</sup> <span style="font-size: 11pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Lirik lagu “Apa?” karya Petra Sihombing</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">.</span></p>
<p> </p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt="images/bidang/Cross.png"></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari, dosen saya memberikan suatu lagu. Pernahkah kita merasakan seperti yang diutarakan dalam penggalan lirik lagu tersebut?</p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa yang kau, apa yang kau cari?</em></p>
<p style="text-align: justify;"><em> Nanti juga semua yang kau dapati </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Tidak akan kau bawa mati </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa yang kau cari? </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Lulus kerja, menikah, beranak </em></p>
<p style="text-align: justify;"><em>Apa lagi?<sup>1</sup></em></p>
<p style="text-align: justify;">Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kadang terpikirkan ketika kita sudah jenuh menjalani kesibukan yang ada. Mungkin kita terus menekan emosi, bertahan dihimpit roda gerigi industri yang tak kunjung berhenti. Alhasil, tidak ada waktu untuk berelasi intim dengan Tuhan, tidak ada waktu untuk ke gereja. Hingga suatu saat, kita merasa segala usaha kita tidaklah cukup.</p>
<p style="text-align: justify;">Jika pernah demikian, kabar baiknya kita tidak sendirian. Seusai pulang dari pembuangan, sewajarnya Israel memprioritaskan kesejahteraan mereka. Apalagi dengan kondisi dibenci bangsa sekitarnya, pembangunan Bait Allah yang telah runtuh tertunda (Ezra 4:24). Yang sudah terbangun hanya fondasinya (Ezra 3:8-13). Yang menarik adalah ketika membaca Hagai 1 (kira-kira belasan tahun setelah Ezra 4), kita tahu penundaan ini sudah bukanlah semata-mata karena didesak dari sana-sini!</p>
<p style="text-align: justify;"><em>"Beginilah firman TUHAN semesta alam, bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali Rumah TUHAN!" Lalu datanglah firman TUHAN dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, "Apa sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang berlapis papan, sedangkan bait ini masih berupa reruntuhan?</em> (Hagai 1:2-4)</p>
<p style="text-align: justify;">Sampai-sampai Tuhan perlu mengulang dua kali frasa “perhatikanlah langkah hidupmu” (Hagai 1:6-7), mengapa? Karena mereka lebih sibuk dengan urusannya sendiri! Tak ada waktu melayani Tuhan lebih sungguh. Mereka abai membangun Bait Allah, walau masih rutin mempersembahkan kurban, beribadah seadanya (Hagai 1:9).</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>Menelantarkan Bait-Nya </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Kehadiran Bait Allah menandakan Allah beserta mereka (1Raja-raja 8:10-13), konsep umum bagi Israel zaman itu. Seperti Kemah Suci yang ada di tengah-tengah bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, dan Yesus yang “tinggal di antara manusia” (Yohanes 1:14). Allah beserta kita, karena perjanjian-Nya demi diri-Nya sendiri, untuk menjadi Allah kita (Kejadian 17:7). Bagi kita di masa kini, Bait Allah adalah tubuh kita yang dipenuhi Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20). Menelantarkan tubuh berarti menelantarkan Bait Allah.</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam Hagai, Israel yang beribadah seadanya condong menggunakan Tuhan untuk kemapanan hidup sehari-hari. Alhasil, kondisi mereka saat itu tidak memuaskan (Hagai 1:5). Bahkan Tuhan sendiri mengakui, Ialah yang membuat kondisi demikian (Hagai 1:9-11). Selaras dengan Pengkhotbah, menikmati harta bukanlah sesuatu hal yang dapat dibeli, melainkan suatu karunia dari Allah sendiri (Pengkhotbah 5:9, 18). Dengan kata lain, mengabaikan pembangunan Bait Allah berarti tidak memberi ruang bagi Allah, menimbulkan ketidakpuasan dalam hidup umat kepunyaan-Nya.</p>
<p style="text-align: justify;">Tetapi, bukankah seyogianya benda mati tidak bisa memuaskan benda hidup? Agar seorang anak tenang, orang tua sering memberikan telepon genggam. Tetapi, seiring waktu, anak manakah yang lebih terkesan “hidup”, tidak “<em>parentless</em>”? Bukankah anak yang sering bergaul dengan orang tuanya? Yang selalu mengajak anaknya mengobrol, menanggapi pertanyaan tak jelas anaknya dengan baik, mendengarkan mereka menceritakan kisah yang kekanak-kanakan. Justru di sanalah mereka hadir dalam kehidupan anaknya. Sejatinya, telepon genggam tidak bisa menggantikan peran tersebut.</p>
<p style="text-align: justify;">Sama seperti itu, pribadi Tuhan yang hidup pun tidak dapat dibandingkan dengan harta yang mati. Allah beserta kita (Hagai 1:13) juga berarti Ia rela menerima kita kembali, kendati kita masih punya keburukan, seperti kata Paulus,</p>
<p style="text-align: justify;"><em>“Namun, justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Kristus Yesus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian, aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”</em> (1Timotius 1:16)</p>
<p style="text-align: justify;">Dapatkah sebuah pencapaian tidak bernyawa di dunia ini menerima manusia? Jangan-jangan kita dikendalikan benda mati? Oleh karena itu, seharusnya kita mengingat:</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>1. Harta yang Hidup</strong></p>
<p style="text-align: justify;">Pelayanan mungkin diidentikkan dengan menjadi penyambut jemaat, pemusik, pemimpin liturgi, atau bahkan pembaca firman. Tetapi perlu diingat, sesungguhnya kita tidak layak untuk melayani Tuhan. Kita, yang seharusnya buta akan Injil, jadi memperoleh pengenalan sejati akan Allah (bisa berelasi secara intim) melalui Kristus. Kita menjadi bejana tanah liat yang berfungsi untuk bersaksi, memberitakan harta surgawi, yaitu Injil itu sendiri (2Korintus 4:3-7). Jika orang lain di luar gereja melihat, kehidupan kita juga akan diasosiasikan sebagai kehidupan “pelayan Tuhan”, sama seperti kehidupan Paulus.</p>
<p style="text-align: justify;">Dan, seperti Israel yang membangun kembali Bait-Nya akan mendatangkan kemuliaan Allah (Hagai 1:8), kesaksian Paulus selaku pelayan-Nya juga mendatangkan kemuliaan Allah. Kemuliaan yang dapat membuat seseorang mengaku percaya, sungguh-sungguh menyerahkan diri bagi Tuhan, mau menundukkan diri untuk dibaptis, serta mengikuti perjamuan kudus. Kemuliaan yang sama juga dapat membuat kita bisa merasa baik-baik saja di tengah kekurangan kita.</p>
<p style="text-align: justify;">Oleh karena itu, di manakah hati kita berada saat ini? Apakah kita berfokus pada harta yang hidup (Matius 6:19-21)?</p>
<p style="text-align: justify;"><strong>2. Melayani Siapa? </strong></p>
<p style="text-align: justify;">Melihat keadaan sekitar kita, tidak jarang kita temukan anak hamba Tuhan/generasi muda yang kecewa pada orang tuanya, karena memiliki kehidupan dualistik di gereja dan di rumah. Sebaliknya, saat ini ada tren generasi muda yang berorientasi pada reputasi/materi/harga diri/komunitas/dsb. Jangan-jangan, itu merupakan sebuah hasil pengajaran dari para “pelayan Tuhan”, yang juga lebih sibuk dengan agenda pribadinya, menyalahgunakan nama Tuhan, alih-alih sungguh melayani-Nya?</p>
<p style="text-align: justify;">Kendati demikian, Paulus mendorong Timotius untuk menjadi kesaksian yang baik di tengah banyaknya guru-guru palsu (1 Timotius 6:11-12, 14-15). Hidupnya perlu berpadanan dengan keadilan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan. Itu semua tidak mustahil jika ia mengikuti tuntunan Roh dalam mengerjakan panggilannya selaku “pelayan Tuhan”, seperti yang Tuhan Yesus pernah alami (1 Timotius 6:13). Bagaimana dengan kita, pengikut Kristus yang juga dipanggil selaku “pelayan Tuhan”?</p>
<p style="text-align: justify;">Ketimbang berfokus pada “tindakan pelayanan apa yang saya harus/mau ambil”, mari kita refleksikan, hal kecil apa yang bisa saya lakukan dalam mencerminkan kehidupan seorang “pelayan Tuhan” di tengah kehidupan pekerjaan/studi/rumah tangga/sehari-hari? Walaupun sulit, bersyukur Tuhan tidak menelantarkan kita sendirian. Semoga kita terpantik untuk sungguh mendengarkan (Hagai 1:12) dan menggumulinya sesuai kemampuan yang Ia berikan (Hagai 1:14).</p>
<p style="text-align: justify;">*Penulis adalah seorang mahasiswa teologia, jemaat GKI Gading Serpong</p>
<p style="text-align: justify;"><sup> 1</sup> <span style="font-size: 11pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">Lirik lagu “Apa?” karya Petra Sihombing</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman', serif;">.</span></p>
<p> </p>Mempertanggungjawabkan Talenta Pengajaran: Kontemplasi Pengajar Kristen2024-01-22T21:40:06+07:002024-01-22T21:40:06+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mempertanggungjawabkan-talenta-pengajaran-kontemplasi-pengajar-kristenMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/images.jpg" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Di zaman perkembangan digital saat ini mungkin sebagian orang akan menganggap bahwa menjadi seorang pengajar (Kristen) akan lebih mudah dibandingkan zaman sebelumnya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mempertanggungjawabkan-talenta-pengajaran-kontemplasi-pengajar-kristen" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org//images/bidang/images.jpg" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Di zaman perkembangan digital saat ini mungkin sebagian orang akan menganggap bahwa menjadi seorang pengajar (Kristen) akan lebih mudah dibandingkan zaman sebelumnya.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mempertanggungjawabkan-talenta-pengajaran-kontemplasi-pengajar-kristen" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>KASIH TUHAN MEMANG INDAH2024-01-18T11:48:56+07:002024-01-18T11:48:56+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tuhan-memang-indahMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apa kita sering merasakan cinta kasih Tuhan? Tentu sering.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tuhan-memang-indah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Apa kita sering merasakan cinta kasih Tuhan? Tentu sering.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tuhan-memang-indah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Persembahan Maria Bagi Yesus (Yohanes 12: 1 – 11)2023-12-01T18:41:19+07:002023-12-01T18:41:19+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/c-2Monica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Enam hari sebelum Paskah, Yesus sengaja melalui Betania dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Yesus melakukan ini, karena ingin bertemu untuk terakhir kalinya dengan sahabat-sahabatNya, yaitu Lazarus, Marta, dan Maria.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/c-2" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Enam hari sebelum Paskah, Yesus sengaja melalui Betania dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Yesus melakukan ini, karena ingin bertemu untuk terakhir kalinya dengan sahabat-sahabatNya, yaitu Lazarus, Marta, dan Maria.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/c-2" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>MEMAKNAI ULANG KONSISTENSI PELAK-(SANA)-AN DISIPLIN ROHANI UMAT KRISTEN DI TENGAH PANDEMI COVID-192023-11-22T13:57:41+07:002023-11-22T13:57:41+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/xMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Di dalam konteks berbahasa, persoalan makna menjadi salah satu fokus kajian yang penting. Pembahasan tentang makna dapat dijumpai pada salah satu pokok kajian yang disebut dengan semantik. Selanjutnya, dalam kajian semantik yang cukup sering diperbincangkan adalah persoalan relasi makna.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/x" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Di dalam konteks berbahasa, persoalan makna menjadi salah satu fokus kajian yang penting. Pembahasan tentang makna dapat dijumpai pada salah satu pokok kajian yang disebut dengan semantik. Selanjutnya, dalam kajian semantik yang cukup sering diperbincangkan adalah persoalan relasi makna.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/x" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>I Do My Best, God Do the Rest 2023-10-22T19:38:54+07:002023-10-22T19:38:54+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/i-do-my-best-god-do-the-restMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Tak seorang pun siap ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Perubahan gaya hidup terjadi seketika, tanpa seorang pun sempat mempersiapkan diri. Tiba-tiba saja, hampir semua kegiatan yang biasa mengisi hari-hari kita berhenti, atau berubah. Suami dan anak tiba-tiba bekerja dan bersekolah dari rumah. Saya yang merupakan seorang ibu rumah tangga lebih kebingungan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/i-do-my-best-god-do-the-rest" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Tak seorang pun siap ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Perubahan gaya hidup terjadi seketika, tanpa seorang pun sempat mempersiapkan diri. Tiba-tiba saja, hampir semua kegiatan yang biasa mengisi hari-hari kita berhenti, atau berubah. Suami dan anak tiba-tiba bekerja dan bersekolah dari rumah. Saya yang merupakan seorang ibu rumah tangga lebih kebingungan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/i-do-my-best-god-do-the-rest" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Berlari Bersama Yesus, Menuju dan Berakhir, di Lintasan Kehidupan2023-10-17T18:58:51+07:002023-10-17T18:58:51+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/berlari-bersmenuju-dadi-lintasan-kehiMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kata lari atau berlari merupakan suatu aktivitas yang cukup digemari sejak dahulu, bahkan cukup populer dalam salah satu cabang olahraga, khususnya cabang atletik. Dalam jenis olahraga ini, nama-nama pelari yang cukup populer dilahirkan dan menjadi teladan bagi orang-orang yang menggemari olahraga lari.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/berlari-bersmenuju-dadi-lintasan-kehi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kata lari atau berlari merupakan suatu aktivitas yang cukup digemari sejak dahulu, bahkan cukup populer dalam salah satu cabang olahraga, khususnya cabang atletik. Dalam jenis olahraga ini, nama-nama pelari yang cukup populer dilahirkan dan menjadi teladan bagi orang-orang yang menggemari olahraga lari.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/berlari-bersmenuju-dadi-lintasan-kehi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kepo Atau Care?2023-02-27T20:38:20+07:002023-02-27T20:38:20+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kepo-atau-careMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya harus bagaimana sih melawat orang sakit sekarang ini? Aturan baru di masa pandemi membuat kita tidak lagi bisa menengok teman di rumah sakit. Jadi kita terpaksa hanya dapat melawat secara virtual atau menunggu si sakit sudah pulang ke rumah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kepo-atau-care" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya harus bagaimana sih melawat orang sakit sekarang ini? Aturan baru di masa pandemi membuat kita tidak lagi bisa menengok teman di rumah sakit. Jadi kita terpaksa hanya dapat melawat secara virtual atau menunggu si sakit sudah pulang ke rumah.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kepo-atau-care" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kasih Tulus = Kasih Modus?2023-02-27T20:24:41+07:002023-02-27T20:24:41+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tulus-kasih-modusMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kata menolong sering dilandasi oleh hukum <em>take and give</em> (jika aku membantu kamu, kamu harus membantu aku), sekadar pencitraan, atau mempunyai pamrih tertentu. Masihkah orang mau melayani ketika dia sendiri tidak mendapatkan apa-apa, merugi, atau bahkan harus banyak berkorban? Apa yang melandasi dan memotivasi orang untuk memberikan pelayanan kepada sesama yang membutuhkan? Bagaimana tanggapan kita jika pelayanan kita justru ditolak dan disalahartikan?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tulus-kasih-modus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Kata menolong sering dilandasi oleh hukum <em>take and give</em> (jika aku membantu kamu, kamu harus membantu aku), sekadar pencitraan, atau mempunyai pamrih tertentu. Masihkah orang mau melayani ketika dia sendiri tidak mendapatkan apa-apa, merugi, atau bahkan harus banyak berkorban? Apa yang melandasi dan memotivasi orang untuk memberikan pelayanan kepada sesama yang membutuhkan? Bagaimana tanggapan kita jika pelayanan kita justru ditolak dan disalahartikan?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kasih-tulus-kasih-modus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>METAVERSE DALAM IBADAH?2022-09-22T13:01:30+07:002022-09-22T13:01:30+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/metaverse-dalam-ibadahMonica Horezkimonicahorezki143@gmail.com<p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Beberapa tahun lalu dalam sebuah seminar, seorang pembicara dengan kocak mengatakan, “Tidak terlepas kemungkinan, suatu saat persembahan gereja menggunakan aplikasi seperti <em>OVO</em> atau <em>Gopay</em>, dan bisa jadi nanti ada promo juga, misalnya<em> cashback.</em>” Kami semua yang mendengar tertawa, merasa itu tidak mungkin terjadi. Apalagi kemudian pembicara itu melanjutkan,” Eh…siapa tahu lho, siapa yang persembahannya banyak, akan mendapatkan <em>cashback</em> atau <em>voucher</em> lebih banyak!”</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/metaverse-dalam-ibadah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img src="https://www.gkigadingserpong.org/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Beberapa tahun lalu dalam sebuah seminar, seorang pembicara dengan kocak mengatakan, “Tidak terlepas kemungkinan, suatu saat persembahan gereja menggunakan aplikasi seperti <em>OVO</em> atau <em>Gopay</em>, dan bisa jadi nanti ada promo juga, misalnya<em> cashback.</em>” Kami semua yang mendengar tertawa, merasa itu tidak mungkin terjadi. Apalagi kemudian pembicara itu melanjutkan,” Eh…siapa tahu lho, siapa yang persembahannya banyak, akan mendapatkan <em>cashback</em> atau <em>voucher</em> lebih banyak!”</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/metaverse-dalam-ibadah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Nomor Telephone Darurat1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/nomor-telephone-daruratWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<ul>
<li>Ketika dalam kesedihan --> <strong>Yohanes 14</strong></li>
<li>Ketika manusia mengecewakan anda --> <strong>Mazmur 27</strong></li>
<li>Ketika kuatir --> <strong>Matius 6:19-34</strong></li>
<li>Ketika dalam bahaya --> <strong><strong>Mazmur 91</strong></strong><p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/nomor-telephone-darurat" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><ul>
<li>Ketika dalam kesedihan --> <strong>Yohanes 14</strong></li>
<li>Ketika manusia mengecewakan anda --> <strong>Mazmur 27</strong></li>
<li>Ketika kuatir --> <strong>Matius 6:19-34</strong></li>
<li>Ketika dalam bahaya --> <strong><strong>Mazmur 91</strong></strong><p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/nomor-telephone-darurat" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Fobia1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/fobiaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Fobia adalah ketakutan irasional yang menimbulkan upaya menghindar dari obyek, aktivitas atau situasi yang ditakuti.<br />Berikut beberapa fobia spesifik yang perlu Anda ketahui :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/fobia" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Fobia adalah ketakutan irasional yang menimbulkan upaya menghindar dari obyek, aktivitas atau situasi yang ditakuti.<br />Berikut beberapa fobia spesifik yang perlu Anda ketahui :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/fobia" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Uurtan huurf1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/uurtan-huurfWeb Masterwebmaster@gkigadingserpong.org<p>Bedrasrakan pneetilian di Cmabrigde Uinervtisy, tiadk maaslah baagimnaa uurtan huurf dlaam sautu ktaa. Ynag pnetnig adlaah huurf preatma dan hruuf terkaihr terlteak pada psoisi ynag bnear.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/uurtan-huurf" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Bedrasrakan pneetilian di Cmabrigde Uinervtisy, tiadk maaslah baagimnaa uurtan huurf dlaam sautu ktaa. Ynag pnetnig adlaah huurf preatma dan hruuf terkaihr terlteak pada psoisi ynag bnear.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/uurtan-huurf" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Psikolog & Psikiater1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/psikolog-psikiaterWinardi Santosowinardi@gkigadingserpong.org<p><strong>Psikologi</strong> adalah ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia dan proses mental yang mendasarinya.</p>
<p><strong>Ilmuwan Psikologi</strong> adalah sebutan bagi orang yang mengambil pendidikan S1/S2/S3 Psikologi, namun tidak mengambil pendidikan Profesi Psikolog. Ilmuwan Psikologi diarahkan untuk dunia pendidikan dan praktisi, namun tidak untuk membuka jasa praktek.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/psikolog-psikiater" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><strong>Psikologi</strong> adalah ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia dan proses mental yang mendasarinya.</p>
<p><strong>Ilmuwan Psikologi</strong> adalah sebutan bagi orang yang mengambil pendidikan S1/S2/S3 Psikologi, namun tidak mengambil pendidikan Profesi Psikolog. Ilmuwan Psikologi diarahkan untuk dunia pendidikan dan praktisi, namun tidak untuk membuka jasa praktek.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/psikolog-psikiater" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kuis Psikologi : Baju Kotor1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-baju-kotorWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Baju-baju kotor mulai menumpuk. Anda benar-benar harus mencucinya hari ini. Ketika melihat ke angkasa, Anda melihat awan gelap pertanda akan hujan. Apa yang terlintas di pikiran Anda ?</p>
<p>1. Oh tidak, kau pasti bercanda! Maksudmu aku harus menunggu sampai besok? Apa yang akan aku pakai?<br />2. Tunggu saja sebentar dan lihat apakah cuaca akan cerah<br />3. Yah, aku rasa tidak harus mencuci hari ini<br />4. AKu akan tetap mencuci biarpun hujan atau tidak</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-baju-kotor" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Baju-baju kotor mulai menumpuk. Anda benar-benar harus mencucinya hari ini. Ketika melihat ke angkasa, Anda melihat awan gelap pertanda akan hujan. Apa yang terlintas di pikiran Anda ?</p>
<p>1. Oh tidak, kau pasti bercanda! Maksudmu aku harus menunggu sampai besok? Apa yang akan aku pakai?<br />2. Tunggu saja sebentar dan lihat apakah cuaca akan cerah<br />3. Yah, aku rasa tidak harus mencuci hari ini<br />4. AKu akan tetap mencuci biarpun hujan atau tidak</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-baju-kotor" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kuis Psikologi : Burung Biru1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-burung-biruWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke kamar Anda melalui jendela. Karena menarik, Anda pun memeliharanya. Ternyata keesokan harinya, burung tersebut berubah warna menjadi kuning. Kemudian di hari ketiga berubah warna lagi menjadi merah terang. Di hari keempat berubah menjadi hitam. Di hari kelima akan berubah menjadi warna:</p>
<p>a. Tetap hitam<br />b. Kembali ke warna biru<br />c. Putih<br />d. Emas</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-burung-biru" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke kamar Anda melalui jendela. Karena menarik, Anda pun memeliharanya. Ternyata keesokan harinya, burung tersebut berubah warna menjadi kuning. Kemudian di hari ketiga berubah warna lagi menjadi merah terang. Di hari keempat berubah menjadi hitam. Di hari kelima akan berubah menjadi warna:</p>
<p>a. Tetap hitam<br />b. Kembali ke warna biru<br />c. Putih<br />d. Emas</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-burung-biru" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kuis Psikologi : Pemandangan1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-pemandanganWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Bayangkan langit biru yang cerah tanpa awan. Hanya memikirkannya saja akan memberikan sedikit semangat. Sekarang alihkan mata pikiran Anda untuk melihat pemandangan. Yang mana dari pemandangan di bawah ini yang paling menenangkan dan membuat Anda santai ?</p>
<p>a. Dataran penuh salju putih<br />b. Lautan biru<br />c. Gunung yang hijau<br />d. Padang yang penuh bunga berwarna kuning</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-pemandangan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Bayangkan langit biru yang cerah tanpa awan. Hanya memikirkannya saja akan memberikan sedikit semangat. Sekarang alihkan mata pikiran Anda untuk melihat pemandangan. Yang mana dari pemandangan di bawah ini yang paling menenangkan dan membuat Anda santai ?</p>
<p>a. Dataran penuh salju putih<br />b. Lautan biru<br />c. Gunung yang hijau<br />d. Padang yang penuh bunga berwarna kuning</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-pemandangan" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Menemukan Pekerjaan Yang Sesuai1980-01-01T07:00:00+07:001980-01-01T07:00:00+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/menemukan-pekerjaan-yang-sesuaiWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Salah satu tujuan diadakannya psikotes pada proses seleksi calon karyawan adalah untuk mengetahui apakah pelamar cocok dengan pekerjaan yang dilamar.</p>
<p><strong>Ilustrasi :</strong><br />Amey adalah seorang lulusan S1 Akuntansi. Ia pun kemudian melamar pekerjaan sebagai staff accounting di satu perusahaan. Dari hasil psikotes, ternyata HRD melihat bahwa Amey adalah seorang yang kurang teliti (padahal untuk jabatan accounting, ketelitian adalah hal yang penting) namun memeliki kelebihan dalam hal komunikasi dan interaksi sosial (yang merupakan hal penting di bidang marketing).</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/menemukan-pekerjaan-yang-sesuai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Salah satu tujuan diadakannya psikotes pada proses seleksi calon karyawan adalah untuk mengetahui apakah pelamar cocok dengan pekerjaan yang dilamar.</p>
<p><strong>Ilustrasi :</strong><br />Amey adalah seorang lulusan S1 Akuntansi. Ia pun kemudian melamar pekerjaan sebagai staff accounting di satu perusahaan. Dari hasil psikotes, ternyata HRD melihat bahwa Amey adalah seorang yang kurang teliti (padahal untuk jabatan accounting, ketelitian adalah hal yang penting) namun memeliki kelebihan dalam hal komunikasi dan interaksi sosial (yang merupakan hal penting di bidang marketing).</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/menemukan-pekerjaan-yang-sesuai" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tanya Jawab : Temperamen2013-04-16T16:47:25+07:002013-04-16T16:47:25+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-temperamenWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>T : Saya senang sekali untuk naik pentas, berbicara di depan umum, dan menjadi pusat perhatian. Pujian teman-teman atas penampilan saya membuat saya sangat bangga dan bersemangat. Kadang saya merasa bersalah dengan semua ini. Saya ingin menjadi orang kebanyakan yang tidak menonjol. Saya pernah mencoba untuk melakukan tugas di balik layar seperti administrasi, namun akhirnya bosan. Bagaimana ini ?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-temperamen" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>T : Saya senang sekali untuk naik pentas, berbicara di depan umum, dan menjadi pusat perhatian. Pujian teman-teman atas penampilan saya membuat saya sangat bangga dan bersemangat. Kadang saya merasa bersalah dengan semua ini. Saya ingin menjadi orang kebanyakan yang tidak menonjol. Saya pernah mencoba untuk melakukan tugas di balik layar seperti administrasi, namun akhirnya bosan. Bagaimana ini ?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-temperamen" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Kuis Psikologi : Apakah Anda2013-04-16T16:35:04+07:002013-04-16T16:35:04+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-apakah-andaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Apakah Anda :</p>
<p>1. Sekarang lebih sering menangis atau marah-marah dibandingkan tahun lalu ?<br />Ya / Tidak</p>
<p>2. Merasa hidup Anda dahulu lebih bahagia daripada sekarang ?<br />Ya / Tidak</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-apakah-anda" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Apakah Anda :</p>
<p>1. Sekarang lebih sering menangis atau marah-marah dibandingkan tahun lalu ?<br />Ya / Tidak</p>
<p>2. Merasa hidup Anda dahulu lebih bahagia daripada sekarang ?<br />Ya / Tidak</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/kuis-psikologi-apakah-anda" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Sisi Psikologi : Manajemen Stress2013-04-16T16:27:53+07:002013-04-16T16:27:53+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-manajemen-stressWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p><strong>Bukan berat beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. -- Stephen Covey</strong><br /><br />Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut Anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-manajemen-stress" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><strong>Bukan berat beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. -- Stephen Covey</strong><br /><br />Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut Anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-manajemen-stress" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tanya Jawab : Stress2013-04-16T16:21:22+07:002013-04-16T16:21:22+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-stressWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>T : Apakah Stress itu ?<br />J : Stress adalah tekanan dalam hidup. Tekanan ada yang positif dan ada yang negatif. Biasanya yang menjadi masalah adalah ketika terjadi tekanan (negatif) yang mengganggu pikiran dan emosi seseorang.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-stress" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>T : Apakah Stress itu ?<br />J : Stress adalah tekanan dalam hidup. Tekanan ada yang positif dan ada yang negatif. Biasanya yang menjadi masalah adalah ketika terjadi tekanan (negatif) yang mengganggu pikiran dan emosi seseorang.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-stress" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Anda Stres?2013-04-16T16:16:45+07:002013-04-16T16:16:45+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anda-stresWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Stress (bahasa Inggris) atau stres (bahasa Indonesia) dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti “tekanan”. Dalam ilmu psikologi, dikenal adanya istilah eustress dan distress. Eustress adalah stres/tekanan yang positif. Misalnya ketika kita hendak menjalani sidang sarjana atau menghadapi hari pernikahan, tekanan yang ada adalah tekanan yang positif. Mengapa ? Karena tekanan tersebut membuat kita menjadi waspada dan mempersiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya. sementara distress adalah stres/tekanan yang negatif. Misalnya ketika kita mendapatkan tugas yang “terlalu” banyak dan mengakibatkan kita tidak bisa tidur sehingga akhirnya sakit.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anda-stres" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Stress (bahasa Inggris) atau stres (bahasa Indonesia) dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti “tekanan”. Dalam ilmu psikologi, dikenal adanya istilah eustress dan distress. Eustress adalah stres/tekanan yang positif. Misalnya ketika kita hendak menjalani sidang sarjana atau menghadapi hari pernikahan, tekanan yang ada adalah tekanan yang positif. Mengapa ? Karena tekanan tersebut membuat kita menjadi waspada dan mempersiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya. sementara distress adalah stres/tekanan yang negatif. Misalnya ketika kita mendapatkan tugas yang “terlalu” banyak dan mengakibatkan kita tidak bisa tidur sehingga akhirnya sakit.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/anda-stres" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Sisi Psikologi : Psychological Well Being (PWB) / Kesejahteraan Psikologi2013-04-16T16:14:05+07:002013-04-16T16:14:05+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-psychological-well-being-pwb-kesejahteraan-psikologiWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Psychological Well Being (PWB) atau kesejahteraan psikologis adalah kondisi mental yang sehat dan biasa dirasakan oleh individu sebagai “kebahagiaan”. PWB dapat diukur melalui 6 dimensi, yaitu :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-psychological-well-being-pwb-kesejahteraan-psikologi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Psychological Well Being (PWB) atau kesejahteraan psikologis adalah kondisi mental yang sehat dan biasa dirasakan oleh individu sebagai “kebahagiaan”. PWB dapat diukur melalui 6 dimensi, yaitu :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-psychological-well-being-pwb-kesejahteraan-psikologi" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>5 Bahasa Cinta2013-04-16T13:43:25+07:002013-04-16T13:43:25+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/5-bahasa-cintaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Dalam berkomunikasi, baik antar pasangan maupun orangtua-anak ada jenis bahasa yang dinamakan Bahasa Cinta. Setiap anak maupun orang dewasa memiliki satu atau dua bahasa cinta yang dominan, dimana ia merasa nyaman bila memberi dan menerima dalam gaya bahasa kasih tersebut. Pada contoh di bawah ini kita akan melihat penjelasan 5 bahasa cinta tersebut dalam hubungan orangtua dan anak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/5-bahasa-cinta" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Dalam berkomunikasi, baik antar pasangan maupun orangtua-anak ada jenis bahasa yang dinamakan Bahasa Cinta. Setiap anak maupun orang dewasa memiliki satu atau dua bahasa cinta yang dominan, dimana ia merasa nyaman bila memberi dan menerima dalam gaya bahasa kasih tersebut. Pada contoh di bawah ini kita akan melihat penjelasan 5 bahasa cinta tersebut dalam hubungan orangtua dan anak.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/5-bahasa-cinta" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Aktivasi Otak Tengah2013-04-16T13:38:23+07:002013-04-16T13:38:23+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/aktivasi-otak-tengahWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Belakangan ini marak kursus yang bertujuan mengaktivasi otak tengah di kalangan masyarakat. Biaya yang dikeluarkan pun cukup besar sekitar Rp 3,5 juta/anak. Pihak pengelola kursus menjanjikan orangtua bahwa dalam 2 hari setelah kursus, anak-anaknya dapat mewarnai tanpa melihat, berjalan tanpa melihat, bahkan untuk tingkat lebih lanjut anak dapat melihat sesuatu di balik tembok. Namun apakah kursus seperti ini benar bermanfaat seperti yang digembar-gemborkan? Bagaimana orangtua menyikapi tren aktivasi otak tengah yang sedang populer belakangan ini?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/aktivasi-otak-tengah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Belakangan ini marak kursus yang bertujuan mengaktivasi otak tengah di kalangan masyarakat. Biaya yang dikeluarkan pun cukup besar sekitar Rp 3,5 juta/anak. Pihak pengelola kursus menjanjikan orangtua bahwa dalam 2 hari setelah kursus, anak-anaknya dapat mewarnai tanpa melihat, berjalan tanpa melihat, bahkan untuk tingkat lebih lanjut anak dapat melihat sesuatu di balik tembok. Namun apakah kursus seperti ini benar bermanfaat seperti yang digembar-gemborkan? Bagaimana orangtua menyikapi tren aktivasi otak tengah yang sedang populer belakangan ini?</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/aktivasi-otak-tengah" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Multiple Intelligence / Kecerdasan Majemuk2013-04-16T13:31:07+07:002013-04-16T13:31:07+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/multiple-intelligence-kecerdasan-majemukWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Setiap anak dilahirkan cerdas, tidak ada anak yang bodoh. Namun seringkali cerdas dan bodoh hanya diukur dari satu aspek saja, yaitu kemampuan berpikir logis dan matematis. Jika nilai matematika di raport Chichi adalah 9 dan nilai matematika di raport Chuchu adalah 3, maka orang kebanyakan akan menganggap Chichi lebih cerdas daripada Chuchu. Padahal, bisa saja nilai Olahraga Chuchu di raport adalah 9 sedangkan Chichi hanya mendapat nilai 3 untuk pelajaran Olahraga. Tetapi orang kebanyakan menganggap pelajaran Olahraga tidaklah sepenting Matematika. dan nilai baik pada pelajaran Olahraga, tidaklah membanggakan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/multiple-intelligence-kecerdasan-majemuk" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Setiap anak dilahirkan cerdas, tidak ada anak yang bodoh. Namun seringkali cerdas dan bodoh hanya diukur dari satu aspek saja, yaitu kemampuan berpikir logis dan matematis. Jika nilai matematika di raport Chichi adalah 9 dan nilai matematika di raport Chuchu adalah 3, maka orang kebanyakan akan menganggap Chichi lebih cerdas daripada Chuchu. Padahal, bisa saja nilai Olahraga Chuchu di raport adalah 9 sedangkan Chichi hanya mendapat nilai 3 untuk pelajaran Olahraga. Tetapi orang kebanyakan menganggap pelajaran Olahraga tidaklah sepenting Matematika. dan nilai baik pada pelajaran Olahraga, tidaklah membanggakan.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/multiple-intelligence-kecerdasan-majemuk" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Sisi Psikologi : Keluarga2013-04-16T13:24:53+07:002013-04-16T13:24:53+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-keluargaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki <br />Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi <br />Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah <br />Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri <br />Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri <br />Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian <br />Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki <br />Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi <br />Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah <br />Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri <br />Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri <br />Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian <br />Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/sisi-psikologi-keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Mendeteksi Anak Autis2013-04-16T13:18:42+07:002013-04-16T13:18:42+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mendeteksi-anak-autisWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Seorang ibu bertanya-tanya mengapa anaknya yang berusia 2 tahun terlibat hanya mau bermain dengan satu mainan yang sama berulang-ulang. Perilaku lain adalah tidak menengok jika dipanggil berkali-kali. Apakah anak saya termasuk Autis? Autisma adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan beberapa ciri utama sebagai berikut :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mendeteksi-anak-autis" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Seorang ibu bertanya-tanya mengapa anaknya yang berusia 2 tahun terlibat hanya mau bermain dengan satu mainan yang sama berulang-ulang. Perilaku lain adalah tidak menengok jika dipanggil berkali-kali. Apakah anak saya termasuk Autis? Autisma adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan beberapa ciri utama sebagai berikut :</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mendeteksi-anak-autis" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Mengenal Perkembangan Anak2013-04-16T13:11:13+07:002013-04-16T13:11:13+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mengenal-perkembangan-anakWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Anak-anak bertumbuh dengan pola perkembangan tertentu. Jika orangtua mengerti hal ini, maka akan lebih mudah untuk mengatasi masalah yang akan dialami ketika anak berusia 2-6 tahun.</p>
<h4>The Trying 2 (anak usia 2 tahun)</h4>
<ul>
<li>Anak bersikap negatif terhadap perkataan orangtua.</li>
<li>Mudah mengamuk ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan, namun juga cepat melupakannya</li>
<li>Tidak suka berbagi.</li>
<li>Senang mencoba (dan itu wajar), ingin melakukan banyak hal sendiri, dan ketika ternyata tidak mampu, langsung melampiaskan emosinya.</li>
</ul>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mengenal-perkembangan-anak" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Anak-anak bertumbuh dengan pola perkembangan tertentu. Jika orangtua mengerti hal ini, maka akan lebih mudah untuk mengatasi masalah yang akan dialami ketika anak berusia 2-6 tahun.</p>
<h4>The Trying 2 (anak usia 2 tahun)</h4>
<ul>
<li>Anak bersikap negatif terhadap perkataan orangtua.</li>
<li>Mudah mengamuk ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan, namun juga cepat melupakannya</li>
<li>Tidak suka berbagi.</li>
<li>Senang mencoba (dan itu wajar), ingin melakukan banyak hal sendiri, dan ketika ternyata tidak mampu, langsung melampiaskan emosinya.</li>
</ul>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/mengenal-perkembangan-anak" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Tanya Jawab : Keluarga2013-04-16T13:04:37+07:002013-04-16T13:04:37+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-keluargaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>T : Bagaimanakah mengetahui apakah dia jodohku? Atau apakah saya menikahi orang yang tepat?</p>
<p>J : Setiap pernikahan memiliki siklus. Awalnya, ketika Anda merasa jatuh cinta, kehidupan menjadi sangat mudah. Itu hal yang terjadi begitu saja, wajar dan alamiah. Pada tahap ini, Anda tidak perlu melakukan apa pun juga. Itulah kenapa namanya “jatuh” cinta. Karena hal itu “tiba-tiba terjadi” pada Anda.
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>T : Bagaimanakah mengetahui apakah dia jodohku? Atau apakah saya menikahi orang yang tepat?</p>
<p>J : Setiap pernikahan memiliki siklus. Awalnya, ketika Anda merasa jatuh cinta, kehidupan menjadi sangat mudah. Itu hal yang terjadi begitu saja, wajar dan alamiah. Pada tahap ini, Anda tidak perlu melakukan apa pun juga. Itulah kenapa namanya “jatuh” cinta. Karena hal itu “tiba-tiba terjadi” pada Anda.
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/tanya-jawab-keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Keluarga2013-04-16T12:40:59+07:002013-04-16T12:40:59+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/keluargaWinardi Santosowebmaster@gkigadingserpong.org<p>Keluarga seringkali hanya bersifat formalitas dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Keluarga sudah berubah menjadi : Orang yang tinggal bersama secara “kebetulan” karena berstatus ayah-ibu-anak, tanpa ada ikatan emosional sebagai ayah-ibu-anak. Tidak ada kedekatan batin, tidak ada komunikasi yang hangat, tidak ada kepuasan, tidak ada pendidikan dan nilai kehidupan yang diberikan oleh ayah & ibu kepada anaknya. Semua berjalan sendiri-sendiri dengan kesibukan masing-masing. Tidak ada kesatuan antara ayah-ibu yang bisa dilihat oleh anak sebagai “teladan”.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p>Keluarga seringkali hanya bersifat formalitas dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Keluarga sudah berubah menjadi : Orang yang tinggal bersama secara “kebetulan” karena berstatus ayah-ibu-anak, tanpa ada ikatan emosional sebagai ayah-ibu-anak. Tidak ada kedekatan batin, tidak ada komunikasi yang hangat, tidak ada kepuasan, tidak ada pendidikan dan nilai kehidupan yang diberikan oleh ayah & ibu kepada anaknya. Semua berjalan sendiri-sendiri dengan kesibukan masing-masing. Tidak ada kesatuan antara ayah-ibu yang bisa dilihat oleh anak sebagai “teladan”.</p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/keluarga" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>OPSI - December 20122012-09-04T10:09:22+07:002012-09-04T10:09:22+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/opsi-december-2012Web Masterwebmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="border: #000000;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/blog/psikologi/info-psi.jpg" alt="OPSI - Info Psikologi GKI Gading Serpong" width="540" height="140" /></p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/opsi-december-2012" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="border: #000000;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/blog/psikologi/info-psi.jpg" alt="OPSI - Info Psikologi GKI Gading Serpong" width="540" height="140" /></p>
<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/opsi-december-2012" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Khasiat Tanaman Keladi Tikus2012-03-04T12:39:13+07:002012-03-04T12:39:13+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/khasiat-tanaman-keladi-tikusWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Keladi Tikus" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/blog/tips-kesehatan/keladi-tikus.jpg" width="200" height="155" />Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm, termasuk tumbuhan semak, menyukai tempat yang lembab yang tidak terkena matahari langsung. Tanaman berbatang basah ini biasanya tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Bentuk daunnya bulat dengan ujung runcing berbentuk jantung. Warnanya hijau segar. Umbinya berbentuk bulat rata sebesar buah pala.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/khasiat-tanaman-keladi-tikus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" alt="Keladi Tikus" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/blog/tips-kesehatan/keladi-tikus.jpg" width="200" height="155" />Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm, termasuk tumbuhan semak, menyukai tempat yang lembab yang tidak terkena matahari langsung. Tanaman berbatang basah ini biasanya tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Bentuk daunnya bulat dengan ujung runcing berbentuk jantung. Warnanya hijau segar. Umbinya berbentuk bulat rata sebesar buah pala.<p class="feed-readmore"><a target="_blank" href="https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/khasiat-tanaman-keladi-tikus" rel="noopener">Selengkapnya...</a></p>Profil : PS Proskuneo2012-02-27T23:41:37+07:002012-02-27T23:41:37+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/profil-ps-proskuneoWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" title="Paduan Suara Proskuneo" alt="Paduan Suara Proskuneo" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/ps-proskuneo.jpg" width="200" />Kata "Worship" dalam bahasa Yunani dapat dibagi menjadi 3 kata " Proskuneo, Sebomai, dan Latreuo". Namun kata "Proskuneo" merupakan kata yang paling sering dipakai dalam Perjanjian Baru (59 kali) dibandingkan kedua kata lainnya. Terjemahan yang mendekati adalah "falling down before a king" atau sujud menyembah di hadapan Raja (Kristus).</p>
<p>Dalam bahasa Inggris, kata "Worship" memiliki banyak arti, diantaranya adalah penghargaan atau penghormatan kepada manusia. Namun kata "Proskuneo" selalu merupakan tindakan personal sebagai bentuk kepatuhan (tunduk dan menyembah) kepada Tuhan.</p>
<p>Lewat Paduan Suara Proskuneo, definisi ini diwujudkan dalam bentuk penyembahan melalui puji-pujian. Memiliki anggota aktif sekitar 30 orang (dan hampir 2/3 merupakan kaum ibu), PS Proskuneo merupakan salah satu paduan suara di GKI GS yang paling lama berdiri, dan seringkali menyanyikan pujian secara acapella. Latihan diadakan setiap Jumat malam.</p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" title="Paduan Suara Proskuneo" alt="Paduan Suara Proskuneo" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/ps-proskuneo.jpg" width="200" />Kata "Worship" dalam bahasa Yunani dapat dibagi menjadi 3 kata " Proskuneo, Sebomai, dan Latreuo". Namun kata "Proskuneo" merupakan kata yang paling sering dipakai dalam Perjanjian Baru (59 kali) dibandingkan kedua kata lainnya. Terjemahan yang mendekati adalah "falling down before a king" atau sujud menyembah di hadapan Raja (Kristus).</p>
<p>Dalam bahasa Inggris, kata "Worship" memiliki banyak arti, diantaranya adalah penghargaan atau penghormatan kepada manusia. Namun kata "Proskuneo" selalu merupakan tindakan personal sebagai bentuk kepatuhan (tunduk dan menyembah) kepada Tuhan.</p>
<p>Lewat Paduan Suara Proskuneo, definisi ini diwujudkan dalam bentuk penyembahan melalui puji-pujian. Memiliki anggota aktif sekitar 30 orang (dan hampir 2/3 merupakan kaum ibu), PS Proskuneo merupakan salah satu paduan suara di GKI GS yang paling lama berdiri, dan seringkali menyanyikan pujian secara acapella. Latihan diadakan setiap Jumat malam.</p>Profil : PS Nafiri2012-02-27T23:32:36+07:002012-02-27T23:32:36+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/profil-ps-nafiriWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/ps-nafiri.jpg" alt="Paduan Suara Nafiri dan Cherubim Music Team" title="Paduan Suara Nafiri dan Cherubim Music Team" class="caption" width="200" />Nafiri berasal dari kata "terompet panjang yang ditiup untuk menyambut kedatangan Raja", namun terompet itu kali ini ditiup oleh laskar ibu-ibu, karena seluruh PS Nafiri memang beranggotakan ibu-ibu yang berjumlah sekitar 30 orang.</p>
<p>Sebagian besar anggota PS Nafiri juga aktif di Komisi Wanita, sehingga latihan biasanya diadakan setelah Persekutuan Wanita. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana 30 orang ibu berkumpul dan berlatih ....hehehe....pasti seru banget.</p>
<p>Aktif sebagai prokantor rutin dan pengisi pujian di Minggu-1 setiap bulan di kebaktian umum dan mengisi , lagu pujian yang dipilih PS Nafiri umumnya bercirikan lagu hymn. Ibu Novi, selain menjadi pelatih PS Nafiri juga rajin untuk menulis aransemen lagu.</p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/ps-nafiri.jpg" alt="Paduan Suara Nafiri dan Cherubim Music Team" title="Paduan Suara Nafiri dan Cherubim Music Team" class="caption" width="200" />Nafiri berasal dari kata "terompet panjang yang ditiup untuk menyambut kedatangan Raja", namun terompet itu kali ini ditiup oleh laskar ibu-ibu, karena seluruh PS Nafiri memang beranggotakan ibu-ibu yang berjumlah sekitar 30 orang.</p>
<p>Sebagian besar anggota PS Nafiri juga aktif di Komisi Wanita, sehingga latihan biasanya diadakan setelah Persekutuan Wanita. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana 30 orang ibu berkumpul dan berlatih ....hehehe....pasti seru banget.</p>
<p>Aktif sebagai prokantor rutin dan pengisi pujian di Minggu-1 setiap bulan di kebaktian umum dan mengisi , lagu pujian yang dipilih PS Nafiri umumnya bercirikan lagu hymn. Ibu Novi, selain menjadi pelatih PS Nafiri juga rajin untuk menulis aransemen lagu.</p>Profil : VG Narwastu2012-02-27T23:25:04+07:002012-02-27T23:25:04+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/profil-vg-narwastuWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-narwastu.jpg" alt="Vocal Group Narwastu" title="Vocal Group Narwastu" class="caption" width="200" />VG Narwastu berdiri sekitar tahun 2004, pada awalnya merupakan vokal grup pemuda. Namun sekarang telah bergeser dan memiliki 12 anggota yang umumnya pasangan suami-istri.</p>
<p>Dengan anggota yg relatif kecil, Narwastu memiliki fleksibilitas tinggi dalam melakukan aktivitas sebagai sebuah kelompok kecil : KTB, retreat keluarga, kunjungan kasih, natal bersama, dsb. Karakter lagu pujian yang dibawakan kental dengan nuansa pop rohani (cenderung melo) yang easy listening.</p>
<p>Latihan rutin diadakan setiap Rabu jam 20.00 di rumah anggota Narwastu, dan selalu dibuka dengan makan bersama ... orang inggris bilang : nyanyi ora nyanyi sing penting mangan bareng !!</p><p><img style="margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-narwastu.jpg" alt="Vocal Group Narwastu" title="Vocal Group Narwastu" class="caption" width="200" />VG Narwastu berdiri sekitar tahun 2004, pada awalnya merupakan vokal grup pemuda. Namun sekarang telah bergeser dan memiliki 12 anggota yang umumnya pasangan suami-istri.</p>
<p>Dengan anggota yg relatif kecil, Narwastu memiliki fleksibilitas tinggi dalam melakukan aktivitas sebagai sebuah kelompok kecil : KTB, retreat keluarga, kunjungan kasih, natal bersama, dsb. Karakter lagu pujian yang dibawakan kental dengan nuansa pop rohani (cenderung melo) yang easy listening.</p>
<p>Latihan rutin diadakan setiap Rabu jam 20.00 di rumah anggota Narwastu, dan selalu dibuka dengan makan bersama ... orang inggris bilang : nyanyi ora nyanyi sing penting mangan bareng !!</p>Profil : VG Soteria2012-02-27T23:21:06+07:002012-02-27T23:21:06+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/profil-vg-soteriaWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-bottom: 10px; margin-right: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-soteria.jpg" alt="Vocal Group Soteria" title="Vocal Group Soteria" class="caption" height="200" />Mendengar nama VG Soteria, langsung terbayang sekumpulan bapak-bapak berjiwa muda yang berkarakter kuat. Kental dengan aransemen musik etnik dan jawa, bahkan sunda, Soteria muncul dengan rangkaian pemusik biola, gitar dan perkusi bongo.</p>
<p>Suara cengkok bak pesinden profesional seringkali muncul tak terduga di tengah lagu-lagu yang mereka bawakan bahkan lagu pujian yang tampak datar dan biasa sering "dibongkar" habis menjadi lagu yang kuat dengan rhytem dan aransemen etnis.</p>
<p>Tentunya talenta untuk mengaransemen ulang sebuah lagu menjadi kekuatan dari VG Soteria. Ada 8 orang dalam vokal grup ini, termasuk para pemusik yang merangkap sebagai penyanyi. Anda tertarik ?</p><p><img style="margin-bottom: 10px; margin-right: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-soteria.jpg" alt="Vocal Group Soteria" title="Vocal Group Soteria" class="caption" height="200" />Mendengar nama VG Soteria, langsung terbayang sekumpulan bapak-bapak berjiwa muda yang berkarakter kuat. Kental dengan aransemen musik etnik dan jawa, bahkan sunda, Soteria muncul dengan rangkaian pemusik biola, gitar dan perkusi bongo.</p>
<p>Suara cengkok bak pesinden profesional seringkali muncul tak terduga di tengah lagu-lagu yang mereka bawakan bahkan lagu pujian yang tampak datar dan biasa sering "dibongkar" habis menjadi lagu yang kuat dengan rhytem dan aransemen etnis.</p>
<p>Tentunya talenta untuk mengaransemen ulang sebuah lagu menjadi kekuatan dari VG Soteria. Ada 8 orang dalam vokal grup ini, termasuk para pemusik yang merangkap sebagai penyanyi. Anda tertarik ?</p>Profil : VG Crisentor2012-02-27T22:57:46+07:002012-02-27T22:57:46+07:00https://www.gkigadingserpong.org/artikel/artikel-lepas/profil-vg-crisentorWinardi SantosozK5O_webmaster@gkigadingserpong.org<p><img style="margin-bottom: 10px; margin-right: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-crisentor.jpg" alt="Vocal Group Crisentor" title="Vocal Group : Crisentor" class="caption" width="200" height="133" /> VG Crisentor awalnya beranggotakan sekitar 15 orang muda-mudi, dan digawangi oleh pasangan suami istri Frankie & Rinda, serta ibu Philia.</p>
<p>Puji Tuhan, sejalan berjalannya waktu, Crisentor saat ini berkembang menjadi sekitar 20 orang dan telah memiliki pemusik tetap.</p>
<p>Keunikannya, Crisentor mengalami sedikit "bermetamorfosa" dari sebuah kelompok vokal grup menjadi paduan suara mini yang dinamis, dengan pemilihan lagu-lagu yang cenderung klasik - pop.</p>
<p>Latihan rutin diadakan di Lt 6, setiap hari Minggu siang.</p><p><img style="margin-bottom: 10px; margin-right: 10px; float: left;" src="https://www.gkigadingserpong.org/images/bidang/bidang-sama/komisi-musik-gereja/vg-crisentor.jpg" alt="Vocal Group Crisentor" title="Vocal Group : Crisentor" class="caption" width="200" height="133" /> VG Crisentor awalnya beranggotakan sekitar 15 orang muda-mudi, dan digawangi oleh pasangan suami istri Frankie & Rinda, serta ibu Philia.</p>
<p>Puji Tuhan, sejalan berjalannya waktu, Crisentor saat ini berkembang menjadi sekitar 20 orang dan telah memiliki pemusik tetap.</p>
<p>Keunikannya, Crisentor mengalami sedikit "bermetamorfosa" dari sebuah kelompok vokal grup menjadi paduan suara mini yang dinamis, dengan pemilihan lagu-lagu yang cenderung klasik - pop.</p>
<p>Latihan rutin diadakan di Lt 6, setiap hari Minggu siang.</p>